Langsung ke konten utama

Isra' Mi'raj Dalam Kegelapan, Santri Melihat dengan Cahaya Tuhan

Bandung, CSSMoRA Online
Semangat para santri Pondok Pesantren Al-Wafa’ Cibiru Hilil Bandung semakin menggebu ketika tiba-tiba listrik padam dalam Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan di aula pesantren, Jum’at (15/05) malam.

Sembari memperingati isra’ mir’aj, para santri mengikuti Haflah Muwadda’ah Santri Pondok Pesantren Al Wafa’. Pimpinan Pondok Pesantren Prof Dr KH Rahmat Syafei bersyukur, para santri sangat bersemangat menyukseskan acara ini.

“Kita harus tetap bersukur acara ini masih bisa berjalan dengan baik, itu semua karena semangat para santri untuk mecari berkah dan barokah terutama semangat para panitia untuk menyukseskan perayaan ini,” tutur ketua MUI Jawa Barat.

Suara para santri melantunkan shalawat dan rebana menemani malam yang gelap di desa itu. Santri-santri membawa lilin pijar sebagai penerang sekaligus penghias suasana. Salah satu santri Dena Maulana Yusuf mengatakan, tanpa pengeras suara ataupun penerang ternyata membuat lebih semangat.

”Ternyata tidak disangka tiba-tiba semangat kami semakin meningkat ketika listrik padam dalam acara ini, kami melantunkan shalawat dengan keras sampai-sampai diantara dari kami ada yang kehabisan suara,” ujar mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati itu.

Menurutnya, hikmah yang dapat diambil atas kekurangan acara ini sangat banyak pak Rahmat menambahkan bahwa orang mukmin melihat itu dengan cahaya hati Ilahi.

”Mukmin yang mempunyai kekuatan itu  mempunyai nilai lebih. Rasulullah pernah menyatakan bahwa firasat mukmin itu melihat dengan cahaya Allah. Mudah-mudahan kita dalam keadaan gelap ini mendapatkan cahaya pikiran hati yang bersih untuk melaksanakan perinta-Nya dan meraih barokah bulan Rajab ini baik berkah nilai secara pelajaran yang mendalam maupun peningkatan ruhani,” tambahnya. (Abdul Wasik / Rizqy)

Postingan populer dari blog ini

Yuk, Cari Tahu Perbedaan Psikoterapi Barat dan Psikoterapi Islam

Setelah kita mengetahui pengertian psikoterapi, tentunya dalam pemikiran kita muncul berbagai macam pertanyaan terkait pembahasan tersebut.  Nah, pada kali ini akan membahas mengenai perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam. Apa yang menjadi topik perbedaan antara keduanya? Sudut pandang psikoterapi dari mana yang efektif untuk digunakan? Mari kita cermati sama-sama  Psikoterapi ialah perawatan yang menggunakan alat, teori dan prinsip psikologik terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dan seorang ahli menciptakan hubungan yang profesional dengan pasien. Sedangkan psikoterapi Islam ialah teknik penyembuhan/penyelesaian masalah kejiwaan/mental dengan sentuhan spiritual yang menggunakan metode Islami seperti zikir, penerapan akhlak terpuji dan lainnya berdasar Al-Qur’an dan hadits.  Jika diteliti dari pengertian keduanya, tentu sudah terlihat berbeda bukan? Perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam: 1. Objek Utama Psikoterapi Dalam pandangan psikologi

SISTEM KHILAFAH UNTUK INDONESIA ?

Bangsa indonesia dibangun oleh Founding-father, Kyai, Jajaran pemerintahan atas pondasi yang kuat. Pondasi itu meliputi Prinsip UUD ’45, Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika. Gagasan pada prinsip-prinsip dasar tersebut tak lepas dari persetujuan tokoh-tokoh muslim, seperti K.H. Hasyim Asyari, K.H. Wahid Hasyim dan yang lainnya. Dalam praktiknya, pemerintahan indonesia mengandung prinsip Islam, sehingga masyarakat Muslim bisa hidup dengan menjalankan syariat Islam tanpa hambatan.

Download LIRIK dan MARS CSSMoRA

D Jreng, jreng.. G Genggam tangan satukan tekad Am C G Tuk meraih mimpi Am C G Saatnya santri gapai prestasi Am G Untuk negeri ini Reff : G Satu padu kita bersama Am C G Tuk menggapai cita Am C G Langkahkan kaki tetapkan hati Am G Demi bumi pertiwi C Bangkitlah kawan Wujudkan impian G Perjuanganmu kan slalu dikenang C Bangkitlah kawan tuk kita buktikan G Pesantren kita selalu di depan Am G Bersama CSS MoRA Download Mars CSSMoRA