Langsung ke konten utama

Mahasiswa PBSB 2015 Jalani Kaderisasi CSSMoRA UIN Sunan Gunung Djati

Bandung- CSSMoRA UIN Sunan Gunung Djati Bandung kembali mengadakan acara Kaderisasi untuk yang ketiga kalinya. Acara yang diadakan oleh panitia di bawah naungan Departemen Pengembangan Pemberdayaan Pesantren dan Masyarakat (P3M) ini dikuti oleh seluruh mahasiswa PBSB angkatan 2015. Di samping itu, dihadiri pula oleh perwakilan pengelola PBSB UIN Sunan Gunung Djati Bandung,  Drs. Mukhtar Gojali, serta pengurus Demisioner periode 2013-2014 .


Acara Kaderisasi yang bertemakan “Santri Berdikari untuk Negeri” ini berlangsung selama tiga hari, 18-20 September 2015, yang diketuai oleh Arjun Abdullah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa PBSB sebagai bakal calon anggota CSSMoRA guna berlangsungnya kegiatan keorganisasian di bawah naungan Kemenag ini.

Dalam sambutan yang disampaikan oleh pengelola, Drs. Mukhtar Gozali, M. Ag. Ia mengatakan, “CSSMoRA juga sebagai wadah untuk mencurahkan kretifitas dan apresiasi mahasiswa PBSB dalam berorganisasi”.

Materi yang diberikan pada kaderisasi tahun ini dapat dibilang berbeda, dengan beberapa materi tambahan yang sesuai zaman. Diantaranya tentang Keorganisasian, Ke-CSSMoRA-an, Kebangsaan, Santri dan MEA, dan Kepesantrenan. Sebagai acara tambahan, para mahasiswa PBSB angkatan 2015 ini diajak untuk berlatih sidang, dalam hal ini memilih ketua baru sebagai bentuk pembelajaran dalam organisasi. Dan akhirnya, Rahli, asal Sulawesi Utara sebagai ketua terpilih angkatan 2015.

Dalam sambutannya, Rahli mengatakan bahwa kegiatan ini harus tetap ditingkatkan agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi di kemudian hari.

Acara diakhiri dengan games pada malam bintang di Bukit Bintang Caringin Tilu (20/09) bersama hangatnya api unggun dan indahnya kebersamaan. Semangat berkarya, Santri untuk Negeri! (Fia/Zidni)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk, Cari Tahu Perbedaan Psikoterapi Barat dan Psikoterapi Islam

Setelah kita mengetahui pengertian psikoterapi, tentunya dalam pemikiran kita muncul berbagai macam pertanyaan terkait pembahasan tersebut.  Nah, pada kali ini akan membahas mengenai perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam. Apa yang menjadi topik perbedaan antara keduanya? Sudut pandang psikoterapi dari mana yang efektif untuk digunakan? Mari kita cermati sama-sama  Psikoterapi ialah perawatan yang menggunakan alat, teori dan prinsip psikologik terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dan seorang ahli menciptakan hubungan yang profesional dengan pasien. Sedangkan psikoterapi Islam ialah teknik penyembuhan/penyelesaian masalah kejiwaan/mental dengan sentuhan spiritual yang menggunakan metode Islami seperti zikir, penerapan akhlak terpuji dan lainnya berdasar Al-Qur’an dan hadits.  Jika diteliti dari pengertian keduanya, tentu sudah terlihat berbeda bukan? Perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam: 1. Objek Utama Psikoterapi Dalam pandangan psikologi

Download LIRIK dan MARS CSSMoRA

D Jreng, jreng.. G Genggam tangan satukan tekad Am C G Tuk meraih mimpi Am C G Saatnya santri gapai prestasi Am G Untuk negeri ini Reff : G Satu padu kita bersama Am C G Tuk menggapai cita Am C G Langkahkan kaki tetapkan hati Am G Demi bumi pertiwi C Bangkitlah kawan Wujudkan impian G Perjuanganmu kan slalu dikenang C Bangkitlah kawan tuk kita buktikan G Pesantren kita selalu di depan Am G Bersama CSS MoRA Download Mars CSSMoRA

Always Beside You

Hujan. Selalu hujan. Beginilah keadaan kota Yogya. Sudah 1 bulan terakhir hujan terus menyapa kota ini. Hujan yang turun begitu deras membuat aktivitas orang-orang menjadi terganggu. Namun, Tuhan itu maha adil. Ia tak pernah lupa memberikan anugerah dibaliknya. Tuhan selalu menyajikan keindahan bagi setiap umatnya. Salah satu keindahan itu adalah pelangi. Pelangi sering sekali muncul dipenghujung hujan sore hari. Warna-warnanya memberikan ketenangan bagi sebagian orang yang memang mengaguminya. Begitupun dengan gadis manis yang tengah duduk bersama sahabatnya di bawah naungan atap jerami. Pondok kecil yang sengaja dibangun di bawah pohon besar oleh kedua ayah mereka. Tempat itu mereka jadikan sebagai tempat tinggal mereka yang kedua. Di pondok itulah mereka sering habiskan waktu luang mereka bersama. Abimanyu Dirgantara dan Nora Prasvara. Mereka adalah dua orang yang begitu dekat. Keduanya bersahabat sejak belia, persahabatan itu masih kokoh terjalin. Dan tahun ini merupakan tahu