Langsung ke konten utama

Kunjungan Kanwil Jawa Barat di sambut Sholawatan Santri PBSB



Bandung-Kepala Kanwil (Kantor Wilayah Agama) Bidang Pondok Pesantren Se-Jawa Barat melakukan kunjungan kepada Santri PBSB di aula Pondok Pesantren At-Tamur bertepatan dengan kegiatan salah satu program kerja P3M di organisasi CSS MoRA UIN Sunan Gunung Djati Bandung, tadi (15/05)
“Kami juga agak kaget kunjungan mendadak Bapak Slamet selaku kepala Bidang Pondok Pesantren Jawa Barat ini mendadak” tegas salah satu santri PBSB
Kedatangan Pak Slamet juga di sambut sholawatan dari salah satu group Hadroh  CSS MoRA UIN Bandung, kedantangan beliau kebetulan juga bertepatan dengan pelaksanaan salah satu program kerja dari departemen P3M dari CSS MoRA yaitu Isra’ Mi’raj dan juga Hifdzil Qur’an santri PBSB angkatan 2015 ini.
Pada saat kunjungan kebetulan Bapak Slamet mendatangi pertama lokasi tes PBSB untuk tahun 2016 yang memiliki tiga titik di Jawa Barat yaitu pertama, di IPB (Institut Pendidikan Bogor). Kedua, di UPI (Universitas Pendidikan Indonesia). Ketiga, di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Pak Slamet selaku kepala bidang pondok pesantren Kantor Wilayah Agama Jawa Barat di temani oleh Prof. Dr. Rosihon Anwar M.Ag dan tim pengelola yang di wakili oleh Drs. Mukhtar Gozali M.Ag. “Kalian itu santri yang sangat-sangat berungtung mendapatkan hal ini bahkan dari ribuan orang yang mendaftar kalianlah yang di terima maka dari itu kalian harus memiliki pembeda dari mahasiswa-mahasiwa regular atau di luar dari program PBSB ini” Harap Pak Slamet
“PBSB atau dalam hal ini santri CSS MoRA harus memiliki nilai atau value nanti untuk kedepannya sehingga memiliki nilai jual sehingga bisa bersaing dengan pasar MEA seperti sekarang ini, kami berharap hanya tiga yang kami dapat munculkan pertama bisa ngomong bahasa arab dengan orang lain, dalam hal ini bahasa inggris juga serta bisa menjadi seorang Hafidz dan Hafidzoh” harap Prof. Dr. Rosihon Anwar M.Ag, Dekan F. Ushuluddin.  (Asrizal A.Upe)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk, Cari Tahu Perbedaan Psikoterapi Barat dan Psikoterapi Islam

Setelah kita mengetahui pengertian psikoterapi, tentunya dalam pemikiran kita muncul berbagai macam pertanyaan terkait pembahasan tersebut.  Nah, pada kali ini akan membahas mengenai perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam. Apa yang menjadi topik perbedaan antara keduanya? Sudut pandang psikoterapi dari mana yang efektif untuk digunakan? Mari kita cermati sama-sama  Psikoterapi ialah perawatan yang menggunakan alat, teori dan prinsip psikologik terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dan seorang ahli menciptakan hubungan yang profesional dengan pasien. Sedangkan psikoterapi Islam ialah teknik penyembuhan/penyelesaian masalah kejiwaan/mental dengan sentuhan spiritual yang menggunakan metode Islami seperti zikir, penerapan akhlak terpuji dan lainnya berdasar Al-Qur’an dan hadits.  Jika diteliti dari pengertian keduanya, tentu sudah terlihat berbeda bukan? Perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam: 1. Objek Utama Psikoterapi Dalam pandangan psikologi

Download LIRIK dan MARS CSSMoRA

D Jreng, jreng.. G Genggam tangan satukan tekad Am C G Tuk meraih mimpi Am C G Saatnya santri gapai prestasi Am G Untuk negeri ini Reff : G Satu padu kita bersama Am C G Tuk menggapai cita Am C G Langkahkan kaki tetapkan hati Am G Demi bumi pertiwi C Bangkitlah kawan Wujudkan impian G Perjuanganmu kan slalu dikenang C Bangkitlah kawan tuk kita buktikan G Pesantren kita selalu di depan Am G Bersama CSS MoRA Download Mars CSSMoRA

Always Beside You

Hujan. Selalu hujan. Beginilah keadaan kota Yogya. Sudah 1 bulan terakhir hujan terus menyapa kota ini. Hujan yang turun begitu deras membuat aktivitas orang-orang menjadi terganggu. Namun, Tuhan itu maha adil. Ia tak pernah lupa memberikan anugerah dibaliknya. Tuhan selalu menyajikan keindahan bagi setiap umatnya. Salah satu keindahan itu adalah pelangi. Pelangi sering sekali muncul dipenghujung hujan sore hari. Warna-warnanya memberikan ketenangan bagi sebagian orang yang memang mengaguminya. Begitupun dengan gadis manis yang tengah duduk bersama sahabatnya di bawah naungan atap jerami. Pondok kecil yang sengaja dibangun di bawah pohon besar oleh kedua ayah mereka. Tempat itu mereka jadikan sebagai tempat tinggal mereka yang kedua. Di pondok itulah mereka sering habiskan waktu luang mereka bersama. Abimanyu Dirgantara dan Nora Prasvara. Mereka adalah dua orang yang begitu dekat. Keduanya bersahabat sejak belia, persahabatan itu masih kokoh terjalin. Dan tahun ini merupakan tahu