Oleh: Indah al-Aziz*
Bagimu juang-lah nomor satu
Bagimu semangat harus membatu
Bagimu bebas-lah anganmu
Angan yang wajib tuk kau genggam
Angan yang harus tuk kau acungkan
Angan yang pasti kan kau pertahankan
Mimpi mu begitu besar
Kala jajahan bertepuk tangan
Semangat mu tak pernah padam
Kala sakit terpatri diam
Cintamu pada negeri
Kau juang bebaskan diri
Bambu runcing yang kau genggam
Demi hidupmu dari meriam
Begitu keras kau berjuang, dan kini kau dapati kebebasan
Kau hadiahkan kemerdekaan
Kau menangkan tombak kehidupan
Lumuran darah tak ku saksikan
Namun, juang-mu ku rasakan
Kasih buat-mu pejuang, t'lah ku terima buah kemerdekaan
*Mahasiswi baru semester 1 jurusan Tasawuf Psikoterapi, fakultas Ushuluddin, UIN SGD Bandung, Salah satu penerima Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) 2016
Bagimu juang-lah nomor satu
Bagimu semangat harus membatu
Bagimu bebas-lah anganmu
Angan yang wajib tuk kau genggam
Angan yang harus tuk kau acungkan
Angan yang pasti kan kau pertahankan
Mimpi mu begitu besar
Kala jajahan bertepuk tangan
Semangat mu tak pernah padam
Kala sakit terpatri diam
Cintamu pada negeri
Kau juang bebaskan diri
Bambu runcing yang kau genggam
Demi hidupmu dari meriam
Begitu keras kau berjuang, dan kini kau dapati kebebasan
Kau hadiahkan kemerdekaan
Kau menangkan tombak kehidupan
Lumuran darah tak ku saksikan
Namun, juang-mu ku rasakan
Kasih buat-mu pejuang, t'lah ku terima buah kemerdekaan
*Mahasiswi baru semester 1 jurusan Tasawuf Psikoterapi, fakultas Ushuluddin, UIN SGD Bandung, Salah satu penerima Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) 2016