Langsung ke konten utama

CSSMoRA UIN SGD Gelar Sidang Pleno Tengah

CSSMoRA UIN SGD Bandung menggelar acara sidang pleno Tengah siang tadi (17/ 09). Sidang ini digelar dengan tujuan untuk mengevaluasi sejauh mana kinerja dari para koordinator dan anggota dalam melaksanakan tugasnya masing-masing selama enam bulan pertama ini.

Sidang pleno tengah yang digelar  di Aula At-Tamur Cibiru Hilir disambut dengan penuh antusiasme dari para koordinator dan anggota masing-masing departemen. Acara ini pun dihadiri oleh demisioner yang sesuai di bidangnya, P3M, PSDM, KOMINFO dan Kewirausahaan atau KWU. Abdul Wasik, ketua CSSMoRA UIN SGD, menyampaikan bahwa tujuan dan harapan dengan adanya sidang pleno tengah ini agar kinerja kedepannya dapat lebih baik lagi, sehingga mampu memajukan CSSMoRA untuk kedepannya. Abdul Wasik juga menyampaikan bahwa salah satu penyebab kurang optimalnya kinerja proker dikarenakan kurangnya komunikasi antar anggota yang satu dengan anggota lainnya, sehingga dengan adanya pleno tengah ini diharapkan dapat meningkatkan komunikasi yang lebih baik lagi.


Dari masing-masing koordinator departemen (PSDM, P3M, KOMINFO, KWU) yang didampingi sekretarisnya menyampaikan program kerja yang sudah terealisasikan dan yang belum terealisaikan. Dalam sidang telah disepakati bahwa program yang tidak terealisasikan selam enam bulan terakhir dihapuskan, dengan rasionalisasi kurangnya minat dan fasilitas, salah satunya program PSDM yaitu volly.

Dari hasil sidang pleno tengah tersebut juga menghasilkan kesepakatan akan   diadakannya sebuah komunitas pengembangan di bidang desain grafis. Mengingat hal tersebut sangat dibutuhkan dalam pelbagai kegiatan ataupun beberapa hal dibidangnya.

Dengan adanya sidang pleno tengah ini diharapkan agar kinerja dari berbagai bidang umtuk lebih ditingkatkan. Salah satu caranya ialah dengan lebih merekatkan komunikasi antar anggota satu sama lainnya sehingga akan lebih meningkatkan kemajuan CSSMoRA UIN SGD Bandung. (Siti Kartika/ Alifa)

Postingan populer dari blog ini

Yuk, Cari Tahu Perbedaan Psikoterapi Barat dan Psikoterapi Islam

Setelah kita mengetahui pengertian psikoterapi, tentunya dalam pemikiran kita muncul berbagai macam pertanyaan terkait pembahasan tersebut.  Nah, pada kali ini akan membahas mengenai perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam. Apa yang menjadi topik perbedaan antara keduanya? Sudut pandang psikoterapi dari mana yang efektif untuk digunakan? Mari kita cermati sama-sama  Psikoterapi ialah perawatan yang menggunakan alat, teori dan prinsip psikologik terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dan seorang ahli menciptakan hubungan yang profesional dengan pasien. Sedangkan psikoterapi Islam ialah teknik penyembuhan/penyelesaian masalah kejiwaan/mental dengan sentuhan spiritual yang menggunakan metode Islami seperti zikir, penerapan akhlak terpuji dan lainnya berdasar Al-Qur’an dan hadits.  Jika diteliti dari pengertian keduanya, tentu sudah terlihat berbeda bukan? Perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam: 1. Objek Utama Psikoterapi Dalam pandangan psikologi

SISTEM KHILAFAH UNTUK INDONESIA ?

Bangsa indonesia dibangun oleh Founding-father, Kyai, Jajaran pemerintahan atas pondasi yang kuat. Pondasi itu meliputi Prinsip UUD ’45, Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika. Gagasan pada prinsip-prinsip dasar tersebut tak lepas dari persetujuan tokoh-tokoh muslim, seperti K.H. Hasyim Asyari, K.H. Wahid Hasyim dan yang lainnya. Dalam praktiknya, pemerintahan indonesia mengandung prinsip Islam, sehingga masyarakat Muslim bisa hidup dengan menjalankan syariat Islam tanpa hambatan.

PBSB 2016 Telah Dibuka

Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Ditpontren) Kemenag RI telah membuka pendaftaran PBSB tahun 2016-2017. Selengkapnya lihat di Pengumuman PBSB 2016 http://pbsb.ditpontren.kemenag.go.id/