Sejak
tahun 2015, pemerintah telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri
Nasional. Tentu saja ketetapan itu menjadi
sebuah kebanggaan bagi para santri di seluruh negeri. Sehingga, setiap pesantren atau
organisasi yang terkait dengan
kepesantrenan merayakan Hari Santri Nasional ini dengan amat meriah dan dengan cara
yang bebeda-beda pula. Seperti halnya dengan mengadakan perlombaan antar pesantren dan festival ala santri seperti kirab atau pawai.
Mahasantri CSSMoRA UIN Sunan Gunung Djadi Bandung merayakan
Hari Santri pada hari sabtu (28/10). Serangkaian acara dilaksanakan di kampus
UIN Sunan Gunung Djati. Namun, pada tahun ini ada yang berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya. Yaitu dengan menyelenggarakan khotmil Qur’an, santunan kepada anak yatim dan nonton bareng film kepesantrenan.
“Santunan kepada anak yatim tersebut, awalnya merupakan
masukan dari demisioner P3M yang menginginkan kesan berbeda dan meningkatkan eksistensi
CSSMoRA di masyarakat. Saya sangat setuju dengan hal tersebut, karena saya rasa segenap
panitia mampu merealisasikan masukan tersebut. Maka, saya
tetapkan santunan harus dilaksanakan dan alhamdulillah acara tersebut dapat terealisasikan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan respon positif dari pihak yayasan. Meskipun terdapat kendala dan rintangan yang dihadapi. .” tutur Zayed Arfayed sebagai ketua panitia acara hari santri. Yang mana santunan
tersebut langsung diberikan ke salahsatu yayasan yatim piatu oleh ketua panitia,
ketua CSSMoRA UIN SGD dan perwakilan
panitia
Hari Santri 2017 pada
hari Minggu (29/10) siang.
Gina Gifrianti, Anggota BSO Jurnalis ORASI CSSMoRA UIN
Sunan Gunung Djati Bandung