Muhammad Zidni Nafi, pemuda asal Kudus ini berhasil lolos dalam
Youth Exchange (pertukaran pemuda) di Kamboja.
Program ini bernama PPMLN (Program Pertukaran Pemuda Magang Negeri) yang
diselenggarakan oleh Kemenpora. Dari sekian milyar pemuda yang ada di
Indonesia, hanya 137 pemuda yang berhasil lolos untuk magang di 15 negara di
ASEAN. Dan Kang Zidni (Mahasantri PBSB UIN Bandung 2013), begitu panggilan akrabnya, ditempatkan di Kamboja selama 6 minggu
untuk mengejar Bahasa Inggris kepada
anak-anak di sekolah-sekolah disana.
Demisioner Ketua CSSMoRA Nasional ini, memang
bercita-cita untuk bisa kuliah di luar negeri dan program ini merupakan proses
awal untuk pembelajaran, terutama dalam mengolah bahasa Inggris.
Ketika diitanya soal ke luar negeri, beliau mengatakan sering gagal mengikuti seminar, konferensi ke luar negeri. Tapi berkat kegigihan dan
semangat juag yang tinggi akhirnya beliau mampu mewujudkan harapannya. Tentu
saja rintangan yang dihadapi tidak mudah. Karena menurtnya belajar di luar
negeri sangat berbeda dengan di dalam negeri. Kita harus bisa berbahasa Inggris
yang baik. Karena itu adalah modal utama untuk berkomunikasi dengan orang lain.
“S1 itu sebentar, jika sudah KKN, wisuda, kamu akan berfikir ‘Selama
ini ngapain ya?’. Nah, jadi gunakanlah waktumu sebaik mungkin karena kesempatan
itu dicari bukan ditunggu”, tutur Ketua CSSMoRA UIN Bandung yang pertama
itu. Beliau juga berpesan untuk adik-adik CSSMoRA,
“Lebih baik berkeringat hari ini dari pada berdarah-darah di masa depan. Jalani
prosesnya, dan nikmati hasilnya”. Beliau
juga berharap adik-adiknya yang kini masih menjalani proses studi di UIN
bisa menyusul dengan cita-cita yang
lebih tinggi.
Gina Gifrianti (Angk. 2017), Crew BSO Jurnalis
ORASI CSSMoRA UIN Sunan Gunung Djati Bandung