Langsung ke konten utama

Pengukuhan Anggota Baru ‘Angkatan 2017’ BSO-ORASI CSSMoRA UIN Bandung



Pada hari Minggu yang lalu, tepatnya tanggal 29 Oktober 2017, BSO (Badan Semi Otonom) Jurnalis ORASI CSSMoRA UIN Bandung melaksanakan acara pengukuhan para calon anggota baru. Terdapat 11 calon anggota dari angkatan 2017 yang akan dikukuhkan. Namun hanya 10 saja yang ikut serta di dalamnya, karena satu orang di antara mereka berhalangan untuk hadir (Idrian Wahid) . Mereka yang hadir adalah, Imam Khoiri, Muhammad Fahri Yahya, Erwin, Siti Rahma Sahidah, Ade Rahma Wati, Rahimah Andesmi, Syafa Al-Husna Damai, Gina Gifrianti, dan Hamidah Syafira. Sebelum pengukuhan (acara inti), mereka diberi beberapa materi seputar kepenulisan dan hal-hal penting yang berkaitan dengan ORASI. Tujuan dari materi-materi tersebut adalah agar anggota baru nanti mengetahui sejarah BSO ORASI, struktur kepengurusan di dalamnya, dan tentang ke-jurnalistik-an.

Selama materi berlangsung, para calon anggota dituntut untuk menjadi lebih aktif dan kritis. Sebagai salah satu bentuk latihan dalam menghadapi dunia jurnalis kedepannya. Karena dibutuhkan para pemburu berita yang kritis untuk dapat menjadikan suatu berita itu menarik. Pengisi materi-materi tersebut adalah mereka yang berperan aktif dalam membangun ORASI dahulu. Seperti, Ka Wasik dan Ka Nasruddin.

Pada pukul 13.30 WIB, acara intipun dilaksanakan. Pembacaan ikrar oleh para calon anggota baru dipimpin langsung oleh ketua CSSMoRA UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yakni Muhammad Rinaldi. Proses pembacaan berlangsung dengan khidmah dan tertib. Para calon anggota yang terlihat bersungguh-sungguh, menambah khidmahnya suasana pengukuhan siang itu.

Harapan ke depan setelah pengukuhan ini adalah para anggota baru dapat menjalankan tugas yang diberikan dengan baik, lebih  berinovasi dalam membuat proker-proker yang dapat memajukan ORASI. Di samping itu, mampu menjadikan BSO-ORASI pendorong dan penggetar bagi majunya CSSMoRA UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Hamidah Syafira (Angkatan 2017), Anggota BSO-Jurnalis ORASI CSSMoRA UIN Sunan Gunung Djati Bandung 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk, Cari Tahu Perbedaan Psikoterapi Barat dan Psikoterapi Islam

Setelah kita mengetahui pengertian psikoterapi, tentunya dalam pemikiran kita muncul berbagai macam pertanyaan terkait pembahasan tersebut.  Nah, pada kali ini akan membahas mengenai perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam. Apa yang menjadi topik perbedaan antara keduanya? Sudut pandang psikoterapi dari mana yang efektif untuk digunakan? Mari kita cermati sama-sama  Psikoterapi ialah perawatan yang menggunakan alat, teori dan prinsip psikologik terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dan seorang ahli menciptakan hubungan yang profesional dengan pasien. Sedangkan psikoterapi Islam ialah teknik penyembuhan/penyelesaian masalah kejiwaan/mental dengan sentuhan spiritual yang menggunakan metode Islami seperti zikir, penerapan akhlak terpuji dan lainnya berdasar Al-Qur’an dan hadits.  Jika diteliti dari pengertian keduanya, tentu sudah terlihat berbeda bukan? Perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam: 1. Objek Utama Psikoterapi Dalam pandangan psikologi

Download LIRIK dan MARS CSSMoRA

D Jreng, jreng.. G Genggam tangan satukan tekad Am C G Tuk meraih mimpi Am C G Saatnya santri gapai prestasi Am G Untuk negeri ini Reff : G Satu padu kita bersama Am C G Tuk menggapai cita Am C G Langkahkan kaki tetapkan hati Am G Demi bumi pertiwi C Bangkitlah kawan Wujudkan impian G Perjuanganmu kan slalu dikenang C Bangkitlah kawan tuk kita buktikan G Pesantren kita selalu di depan Am G Bersama CSS MoRA Download Mars CSSMoRA

PBSB 2016 Telah Dibuka

Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Ditpontren) Kemenag RI telah membuka pendaftaran PBSB tahun 2016-2017. Selengkapnya lihat di Pengumuman PBSB 2016 http://pbsb.ditpontren.kemenag.go.id/