Langsung ke konten utama

Debat Kandidat : Siapakah yang akan mendapatkan amanah baru ?



Semarang (23/2). Tiba saatnya CSSMoRA mengadakan pemilihan Ketua Umum Nasional. Adapun calon ketua umum CSSMoRA Nasional sesuai nomor urut pilihannya adalah sebagai berikut;
1. *Fahrurrozi* (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).
2. *Bayu Aulia* (UIN Sunan Ampel Surabaya).
3. *Idrian Wahid* (UIN Sunan Gunung Djati Bandung).


Berdasarkan pergantian kepengurusan CSSMoRA pada umumnya, pada kesempatan kali ini diadakan debat kandidat bagi calon ketua umum Nasional, tentunya setelah melewati beberapa rangkaian mekanisme.
Acara berlangsung di Semarang, tepatnya di Pendopo Kinanti Mijen.

Acara ini dihadiri perwakilan Kementerian Agama; Bapak Muhtadin, Pengelola PBSB UIN Walisongo; Bapak Hasan, beberapa Alumni CSSMoRA serta teman-teman CSSMoRA dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri.

Debat kandidat kali ini mengusung tema "Pemimpin Visioner Membentuk Suistanabilitas Organisasi" yang mengandung makna "Pemimpin harus mampu mengerahkan organisasi agar lebih baik dan terarah kedepannya".

Saudara Zidan Zaelani selaku ketua panitia, menuturkan beberapa poin penting, diantaranya:
_Pertama_, Mengetahui aset berupa keahlian yang ada pada anggota CSSMoRA dan mengelola aset tersebut secara optimal;
_Kedua_, Terciptanya kolaborasi antar PT ataupun anggota dalam rangka mewujudkan sebuah kekuatan dalam pengabdian;
_Ketiga_, CSSMoRA merupakan katalisator yang mampu menjadi pemimpin bangsa di garda terdepan.
Tidak hanya itu, CSSMoRA juga harus mampu menjaga kestabilan organisasi, sehingga nilai positifnya akan terus berlanjut hingga selesai. Tidak hanya sekedar mengadakan sebuah acara, namun mampu memaknai lebih dalam esensi dari keberlangsungannya.


Red : Fahri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk, Cari Tahu Perbedaan Psikoterapi Barat dan Psikoterapi Islam

Setelah kita mengetahui pengertian psikoterapi, tentunya dalam pemikiran kita muncul berbagai macam pertanyaan terkait pembahasan tersebut.  Nah, pada kali ini akan membahas mengenai perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam. Apa yang menjadi topik perbedaan antara keduanya? Sudut pandang psikoterapi dari mana yang efektif untuk digunakan? Mari kita cermati sama-sama  Psikoterapi ialah perawatan yang menggunakan alat, teori dan prinsip psikologik terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dan seorang ahli menciptakan hubungan yang profesional dengan pasien. Sedangkan psikoterapi Islam ialah teknik penyembuhan/penyelesaian masalah kejiwaan/mental dengan sentuhan spiritual yang menggunakan metode Islami seperti zikir, penerapan akhlak terpuji dan lainnya berdasar Al-Qur’an dan hadits.  Jika diteliti dari pengertian keduanya, tentu sudah terlihat berbeda bukan? Perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam: 1. Objek Utama Psikoterapi Dalam pandangan psikologi

Download LIRIK dan MARS CSSMoRA

D Jreng, jreng.. G Genggam tangan satukan tekad Am C G Tuk meraih mimpi Am C G Saatnya santri gapai prestasi Am G Untuk negeri ini Reff : G Satu padu kita bersama Am C G Tuk menggapai cita Am C G Langkahkan kaki tetapkan hati Am G Demi bumi pertiwi C Bangkitlah kawan Wujudkan impian G Perjuanganmu kan slalu dikenang C Bangkitlah kawan tuk kita buktikan G Pesantren kita selalu di depan Am G Bersama CSS MoRA Download Mars CSSMoRA

Always Beside You

Hujan. Selalu hujan. Beginilah keadaan kota Yogya. Sudah 1 bulan terakhir hujan terus menyapa kota ini. Hujan yang turun begitu deras membuat aktivitas orang-orang menjadi terganggu. Namun, Tuhan itu maha adil. Ia tak pernah lupa memberikan anugerah dibaliknya. Tuhan selalu menyajikan keindahan bagi setiap umatnya. Salah satu keindahan itu adalah pelangi. Pelangi sering sekali muncul dipenghujung hujan sore hari. Warna-warnanya memberikan ketenangan bagi sebagian orang yang memang mengaguminya. Begitupun dengan gadis manis yang tengah duduk bersama sahabatnya di bawah naungan atap jerami. Pondok kecil yang sengaja dibangun di bawah pohon besar oleh kedua ayah mereka. Tempat itu mereka jadikan sebagai tempat tinggal mereka yang kedua. Di pondok itulah mereka sering habiskan waktu luang mereka bersama. Abimanyu Dirgantara dan Nora Prasvara. Mereka adalah dua orang yang begitu dekat. Keduanya bersahabat sejak belia, persahabatan itu masih kokoh terjalin. Dan tahun ini merupakan tahu