Bandung-Perdana Menteri Mesir Ibrahim Mahlab mengatakan, pemimpin Asia-Afrika
tidak akan dapat beristirahat dengan tenang sebelum Palestina merdeka.
"Kita
tidak akan pernah melupakan Palestina dan pemimpin kita tidak akan bisa
tenang hingga penderitaan bangsa Palestina yang dijajah oleh bangsa
lain berakhir," katanya di hadapan 21 kepala negara/pemerintahan negara
Asia-Afrika saat acara puncak sekaligus penutupan Peringatan 60 Tahun
Konferensi Asia Afrika di Gedung Merdeka, Bandung, Jumat.
Ibrahim Mahlab menjadi wakil Afrika yang memberikan pidato dalam acara ini.
Menurut
dia, Asia-Afrika memiliki hak yang sama atas kemerdekaan dan berdaulat
seperti yang diserukan para pendiri KAA pada 1955 dalam Dasasila
Bandung.
Namun, setelah 60 tahun berlalu, Palestina masih
tertinggal dari bangsa Asia-Afrika lain karena belum mendapatkan
kemerdekaan setelah dijajah selama hampir 70 tahun.
Oleh karena
itu, Mesir menyeru semua pemimpin Asia-Afrika untuk bekerja sama guna
segera mewujudkan cita-cita kemerdekaan Palestina.
"Semangat Bandung akan terus menerangi kita untuk mendapatkan kemerdekaan dan kemakmuran bagi Palestina," kata Mahlab.
PM
Mesir berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan rakyat Indonesia
yang senantiasa mendukung bangsa Palestina dan menggalang persatuan
negara Asia-Afrika untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina.
Indonesia
adalah penggagas tiga dokumen hasil KAA yakni Bandung Message,
Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP), dan Deklarasi
Palestina.
Ketiga dokumen itu telah melalui proses pembahasan di
New York, pertemuan pejabat tinggi (SOM) KAA, pertemuan tingkat menteri
(AAMM) KAA dan berhasil disepakati secara bulat dalam pertemuan tingkat
tinggi KAA di Jakarta pada (23/4).
Deklarasi menegaskan delapan
pernyataan sikap negara-negara Asia-Afrika yakni menyampaikan dukungan
kepada kemerdekaan Palestina, rasa salut atas perjuangan bangsa
Palestina, mendorong perdamaian melalui solusi dua negara.
Kemudian,
mengutuk perlakuan Israel sebagai penjajah, mengutuk serangan Israel,
mendorong rekonstruksi Gaza, mendorong realisasi aplikasi Palestina
sebagai anggota PBB, dan mendorong negara-negara yang belum mengakui
Palestina sebagai negara untuk segera memberikan pengakuan. (antara/mukafi niam) foto: antara
Sumber: NU Online