Setelah kita mengetahui pengertian psikoterapi, tentunya dalam pemikiran kita muncul berbagai macam pertanyaan terkait pembahasan tersebut.
Nah, pada kali ini akan membahas mengenai perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam. Apa yang menjadi topik perbedaan antara keduanya? Sudut pandang psikoterapi dari mana yang efektif untuk digunakan?
Mari kita cermati sama-sama
Psikoterapi ialah perawatan yang menggunakan alat, teori dan prinsip psikologik terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dan seorang ahli menciptakan hubungan yang profesional dengan pasien. Sedangkan psikoterapi Islam ialah teknik penyembuhan/penyelesaian masalah kejiwaan/mental dengan sentuhan spiritual yang menggunakan metode Islami seperti zikir, penerapan akhlak terpuji dan lainnya berdasar Al-Qur’an dan hadits.
Jika diteliti dari pengertian keduanya, tentu sudah terlihat berbeda bukan?
Perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam:
1. Objek Utama Psikoterapi
- Dalam pandangan psikologi Barat, manusia memiliki 2 aspek, yaitu:
1) Aspek fisik
2) Aspek psikis/psikologis, di dalamnya terkandung 3 unsur, yakni:
- Kognitif
- Afektif
- Konatif/psikomotor
Nah, unsur psikologis inilah yang menjadi objek utama dalam psikoterapi Barat.
• Dalam pandangan psikologi Islam, manusia memiliki 6 aspek, yaitu:
1) Jasad/fisik
2) Akal
3) Qalb
4) Nafs
5) Ruh
6) Emosi
Inilah yang menjadi objek utama dalam psikoterapi Islam. Semua aspek yang ada dalam diri manusia saling mempengaruhi satu sama lain.
2. Fungsi Psikoterapi
- Fungsi Psikoterapi Barat:
-Mencegah/preventif
-Mengembangkan/developmental
-Memulihkan/remedial
-Menyelesaikan krisis/crisis intervention
-Mengkonsultasikan/merundingkan/consultation
- Fungsi Psikoterapi Islam
Poin-poin fungsi dari psikoterapi Barat juga termasuk dalam fungsi psikoterapi Islam, ditambah dengan adanya fungsi tazkiyah, yakni penyucian/pembersihan jiwa. Tatacara pentazkiyahan ialah dengan cara takhalli, tahalli dan tajalli.
3. Kewajiban sebagai Terapis dalam Psikoterapi
- Dalam pandangan psikoterapi Barat, kewajiban seorang terapis hanya terikat pada klien saja
- Sedangkan dalam pandangan psikoterapi Islam, selain bertanggungjawab kepada klien, seorang terapis Islam juga harus bertanggungjawab kepada Allah Swt. Karena, fungsi dari psikoterapi Islam ialah mencapai tazkiyah atau jiwa yang bersih sehingga mampu menjadi lebih dekat dengan Allah Swt.
4. Hubungan dengan Klien dalam Psikoterapi
- Dalam pandangan Barat, untuk menjaga hubungan dengan klien perlu mempersiapkan ilmu psikoterapi
- Dalam pandangan Islam, ;selain untuk menjaga hubungan dengan klien, diharuskan juga untuk menjaga hubungan baik dengan Allah Swt. Dengan kata lain, harus menjaga hablumminallah dan hablumminannaas.
5. Tujuan Psikoterapi
- Tujuan psikoterapi Barat ialah menekankan kesejahteraan manusia pada aspek kognitif, tingkah laku dan atau afektif
- Tujuan psikoterapi Islam, yaitu menekankan kesejahteraan manusia pada jasad, akal, emosi, qalb, nafs dan ruh.
6. Kemampuan yang Harus Dimiliki oleh Terapis dalam Psikoterapi
- Dalam pandangan psikoterapi Barat, kemampuan yang harus dimiliki ialah:
-Membina hubungan dengan klien
-Bertanya
-Memparafrase
-Refleksi
-Konfrontasi body language
-Eye contact, dll
- Dalam pandangan psikoterapi Islam, selain termasuk dari poin kemampuan pandangan Barat, diharuskan juga memiliki kemampuan:
-Menyampaikan dan menjelaskan ilmu dan amalan, serta mendidik
-Melakukan dakwah
-Berdoa, berzikir, berwudhu dan melakukan shalat serta teknik komplemen lain yang terkait dengan aspek-aspek yang terdapat dalam diri manusia.
Itulah perbedaan antara psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam. Kesimpulannya, psikoterapi Islam lebih efektif untuk digunakan. Karena, dalam aspeknya tidak hanya terkait dengan manusia saja, namun juga terkait dengan Tuhan serta aturannya yang harus dipatuhi, dijalani dan diajarkan. Dan hal-hal yang ada dalam psikoterapi Barat juga sudah tercakup dalam psikoterapi Islam.
(Sumber: Perkuliahan (Rabu, 07/10) bersama Dr. Medina Chodijah, M. Psi)
ds_mulyani
Komentar