Oleh: Novi
Yulianti
Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber alam,
namun sayang sumber alam ini tidak di kelola oleh penduduk lokal tanah surga
ini, melainkan banyak yang dikelola bahkan dimiliki oleh bangsa lain bukan
karena bangsa ini tidak memiliki cendikiawan hanya saja tanah surga ini salah
satu negara konsumtif yang lebih menyukai hal-hal instan khusus nya produk luar
negeri di banding produk lokal asli negara sendiri, keadaan seperti ini adalah
salah satu faktor penyebab tidak meningkatnya pendapatan perkapita di Indonesia
sehingga terjadinya peningkatan kemiskinan yang berkepanjangan bahkan
pemerintah belum mampu memberikan solusi yang tepat.
Selain tidak meningkatnya pendapatan perkapita, yang menyebabkan terjadinya peningkatan kemiskinan di Indonesia adalah korupsi. Kata yang sudah melekat sejak lama untuk Indonesia sehingga Indonesia menduduki peringkat ke 68 dari 177 negara berdasarkan hasil survey Transparancy Internasional (TI) pada tahun 2014. “Selain merugikan keuangan negara korupsi juga menyengsarakan rakyat-rakyat kecil” ungkap Heinrich, seorang peneliti utama dalam Transparansi Internasional (TI) yang mengeluarkan daftar IPK baru tahun 2013. Sedangkan di Asia Pasific, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara terkorup di Asia Pasifik. Kenyataan yang sangat memalukan untuk tanah surga yang seharusnya mampu mensejahterakan bangsanya. Bahkan dewasa ini di Indonesia korupsi hampir menjadi sebuah tren tersendiri yang sedang marak di lakukan baik itu di kalangan para pejabat kelas atas maupun pejabat kelas teri.
Selain tidak meningkatnya pendapatan perkapita, yang menyebabkan terjadinya peningkatan kemiskinan di Indonesia adalah korupsi. Kata yang sudah melekat sejak lama untuk Indonesia sehingga Indonesia menduduki peringkat ke 68 dari 177 negara berdasarkan hasil survey Transparancy Internasional (TI) pada tahun 2014. “Selain merugikan keuangan negara korupsi juga menyengsarakan rakyat-rakyat kecil” ungkap Heinrich, seorang peneliti utama dalam Transparansi Internasional (TI) yang mengeluarkan daftar IPK baru tahun 2013. Sedangkan di Asia Pasific, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara terkorup di Asia Pasifik. Kenyataan yang sangat memalukan untuk tanah surga yang seharusnya mampu mensejahterakan bangsanya. Bahkan dewasa ini di Indonesia korupsi hampir menjadi sebuah tren tersendiri yang sedang marak di lakukan baik itu di kalangan para pejabat kelas atas maupun pejabat kelas teri.
Berbagai
faktor yang menjadi penyebab meningkatnya kemiskinan di Indonesia mengakibatkan
kehidupan bangsa ini tidak sejahtera, yang akhirnya ada sebagian rakyat yang
mulai merasa jenuh dengan keadaan negaranya sendiri, sehingga banyak terjadi
penyimpangan yang dilakukan oleh rakyat sebagai pelampiasan atas kejenuhan yang
di rasakannya dan ada yang berprinsip sebagai jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin tinggi,
penyimpangan-penyimpangan tersebut antara lain seperti pembegalan, pencurian,
penipuan, perampokan, dan masih banyak lagi kriminalitas yang dilakukan sebagai
aksi pemberontakan atas ketidak sejahteraan hidup di bangsanya sendiri.
Padahal
jika dilihat dari sudut pandang sosial aksi penyimpangan tersebut akan menimbulkan kerugian-kerugian baru sehingga
membuat Indonesia semakin tidak sejahtera dan penduduknya semakin sengsara
meski hidup di tanah surga. Karena pada
akhirnya tetap saja penduduk Indonesia masih serba kekurangan, harga serba naik,
sekolah mahal, air bersih tidak ada, jalanan rusak, pembangunan tidak pernah
selesai, semuanya hanya janji para pejabat semata untuk mengkelabuhi rakyatnya.
Penulis adalah
santri alumni Pondok Pesantren Assathibyah, Sukabumi. Mahasiswa PBSB Angkatan
2015 Jurusan Tasawuf Psikoterapi UIN SGD Bandung.