Langsung ke konten utama

10.000 Pramuka Santri Akan Melantunkan Madihin Saat Perkemahan Pramuka Santri Nusantara di Kalsel

Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) ke-IV siap dilaksanakan di Bumi Perkemahan Tambang Ulang, Kab Tanah Laut, Kalimantan Selatan, pada 1-7 Juni 2015. “Koordinasi dengan Pemprov Kalimantan Selatan dan pihak terkait sudah kami lakukan”, jelas  Dr. Mohsen (Direktur PD Pontren Kemenag), saat memimpin rapat perdana kegiatan ini, pada senin sore (20/04/2015) di ruang rapat Sekjend Kementerian Agama.

Salah satu kegiatan PPSN adalah pemecahan Rekor MURI melalui konfigurasi madihin dengan jumlah pelantun sebanyak 10.000 orang. Mardhani Zuhri, (Koord Bidang Perkemahan dan Kegiatan PPSN) menjelaskan “Madihin secara bahasa artinya pujian dengan puisi yang menghibur, kesenian madihin ini belum pernah ditampilkan dengan jumlah peserta sebanyak itu, kita akan bekerja keras mensukseskannya”.  Tekad Mardani Zuhri yang juga Andalan Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka.

Dari berbagai sumber dijelaskan bahwa “madah” (bahasa arab) adalah asal kata dari “madihin” yang berarti pujian. Pendapat lain menjelaskan kata madihin dari bahasa Banjar yaitu papadahan atau mamadahi yang artinya menasehati. Jika dilihat memang kebanyakan syair-syair madihin berisi nasihat. Yang banyak dirujuk soal Madihin ini adalah pendapat Tajuddin Noor Ganie, seorang sastrawan, budayawan dan penulis buku asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Perkemahan Pramuka Santri Nusantara merupakan kegiatan yang diadakan setiap tiga tahun, dimulai perdana tahun 2006 di Cibubur (Jakarta), 2009 di Jatinangor (Jawa Barat), 2012 di Batam (Kepulauan Riau), dan pada 2015 ini di Kalimantan Selatan. “Pesantren punya peran strategis sebelum dan sesudah kemerdekaan, saya minta kepada kakak-kakak Pramuka yang terlibat di kepanitiaan untuk fokus mensukseskan kegiatan ini”, ujar Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Dr. Adhyaksa Dault saat dikonfirmasi mengenai kegiatan ini.
Bagi lingkungan pondok pesantren, gerakan pramuka sudah sangat familiar mengingat aspek historis sejarah pembentukan gerakan-gerakan kepanduan oleh kalangan muslim saat perjuangan kemerdekaan. Karenanya, suburnya gerakan pramuka di lingkungan pondok pesantren memiliki sejarah panjang dan dasar serta fondasi yang kuat, ujar Kamaruddin Amin, Dirjen Pendidikan Islam seperti dikutip dalam panduan kegiatan ini. (Hariqo WS/Annas)

Sumber: pramuka.or.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk, Cari Tahu Perbedaan Psikoterapi Barat dan Psikoterapi Islam

Setelah kita mengetahui pengertian psikoterapi, tentunya dalam pemikiran kita muncul berbagai macam pertanyaan terkait pembahasan tersebut.  Nah, pada kali ini akan membahas mengenai perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam. Apa yang menjadi topik perbedaan antara keduanya? Sudut pandang psikoterapi dari mana yang efektif untuk digunakan? Mari kita cermati sama-sama  Psikoterapi ialah perawatan yang menggunakan alat, teori dan prinsip psikologik terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dan seorang ahli menciptakan hubungan yang profesional dengan pasien. Sedangkan psikoterapi Islam ialah teknik penyembuhan/penyelesaian masalah kejiwaan/mental dengan sentuhan spiritual yang menggunakan metode Islami seperti zikir, penerapan akhlak terpuji dan lainnya berdasar Al-Qur’an dan hadits.  Jika diteliti dari pengertian keduanya, tentu sudah terlihat berbeda bukan? Perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam: 1. Objek Utama Psikoterapi Dalam pandangan psikologi

Download LIRIK dan MARS CSSMoRA

D Jreng, jreng.. G Genggam tangan satukan tekad Am C G Tuk meraih mimpi Am C G Saatnya santri gapai prestasi Am G Untuk negeri ini Reff : G Satu padu kita bersama Am C G Tuk menggapai cita Am C G Langkahkan kaki tetapkan hati Am G Demi bumi pertiwi C Bangkitlah kawan Wujudkan impian G Perjuanganmu kan slalu dikenang C Bangkitlah kawan tuk kita buktikan G Pesantren kita selalu di depan Am G Bersama CSS MoRA Download Mars CSSMoRA

Always Beside You

Hujan. Selalu hujan. Beginilah keadaan kota Yogya. Sudah 1 bulan terakhir hujan terus menyapa kota ini. Hujan yang turun begitu deras membuat aktivitas orang-orang menjadi terganggu. Namun, Tuhan itu maha adil. Ia tak pernah lupa memberikan anugerah dibaliknya. Tuhan selalu menyajikan keindahan bagi setiap umatnya. Salah satu keindahan itu adalah pelangi. Pelangi sering sekali muncul dipenghujung hujan sore hari. Warna-warnanya memberikan ketenangan bagi sebagian orang yang memang mengaguminya. Begitupun dengan gadis manis yang tengah duduk bersama sahabatnya di bawah naungan atap jerami. Pondok kecil yang sengaja dibangun di bawah pohon besar oleh kedua ayah mereka. Tempat itu mereka jadikan sebagai tempat tinggal mereka yang kedua. Di pondok itulah mereka sering habiskan waktu luang mereka bersama. Abimanyu Dirgantara dan Nora Prasvara. Mereka adalah dua orang yang begitu dekat. Keduanya bersahabat sejak belia, persahabatan itu masih kokoh terjalin. Dan tahun ini merupakan tahu