Oleh: Zakia
Permataku….
Permataku….
Engkau
begitu sempurna di mataku,
Cahaya
sinarmu yang begitu terang , seakan menerangi kegelapanku.
Tidak ada
yang bisa mengalahkan sinarmu,,,
Cahayamu yang begitu indah, terpancar di mataku saat memandang Mu..
Di saat gemuruh datang menyapa, dunia ini seakan di
penuhi dengan cahayaMu, seakan- akan dunia seutuhnya miliknya..
Tapi cahaya itu perlahan mulai menghilang,
tanpa arah dan tujuan…
Cahaya mu yang selama ini bersamaku, kini perlahan mulai hilang di hidupku
Dimanakah sesungguh
nya kamu berada ??
Begitu tega
kamu meninggalkan perhiasanMu,,,
Dimanakah
aku harus mencarimu???
Aku bagaikan
perhiasan senja tanpa cahaya,
Karena sebuah
perhiasan tidak akan lengkap tanpa
adanya permatanya sebagai penyempurna keindahan yang di miliki
nya…
Mungkinkah
kamu telah menghilang untuk selamanya, ataukah kamu sudah mendapatkan tempat
yang baru , sehingga melupakan kehidupan
yang lama , meskipun tempat itu tidak memberikanmu kenyamanan tapi setidaknya
memberikanmu kehidupan yang mengenal akan arti dirimu sendiri, tidak melupakan
dirimu meskipun sekarang permatanya sudah mendapatkan tempat atau kehidupan
yang baru yang lebih banyak memberikan keistimewaan dari tempat yang sebelumnya…
CahayaMu
yang setiap saat,,,,,
CahayaMu
yang setiap waktu…..
cahaya yang
selalu memberikan perhiasan cahaya dan pancaran buat aku bertahan , bukan hanya sekedar cahaya bahkan penerang
di kehidupanku,, di saat aku sedang terpuruk, di landa kegelisahan ..
Salahkah
aku mencarimu?
Salahkah
aku masih mengharapkanmu?
Engkau
sebagian dari hidupku,,
Sebagian
dari penyemangatku..
Bahkan
engkau pemilik di setiap denyut nadiku yang perlahan berdetak,,,,
Hidupku
akan hancur bila engkau tidak ada di sampingku permataku?
Karna
engkau telah mengajarkanku banyak arti terutama arti Kesederhanaan….
Kesederhanaan emang mudah di dapat bagi orang
yang hanya menganggap hidup itu mudah, tapi tidak dengan diriku, aku lebih
menerima kesederhanaan itu dari cara seseorang itu mengajarkannya bukan dari
orang yang mengajarkan arti kesederhanaan itu…
Engkau
pergi meninggalkan-Ku , perhiasan-Ku seperti kehilangan arah buat bangkit,
Kehilangan
kuasa buat berdiri bahkan kehilangan tujuan buat hidup…
Derasan air
menutupi tulisanku, meninggalkan kenangan yang memberikan arti ,
Yang
memberikan sejuta makna yang tersimpan, bahkan menutupi bekas-bekas masa laluku
sebelum aku mengenalmu…
Aku
kehilangan tujuan buat melangkah,
Kehilangan
tempat buat berteduh di kala hujan turun,,
Dikala
malam mulai datang dan menutupi
kerinduan yang selama ini di rasakan akibat kehilangan Permatanya…
Kesunyian
dingin nya terasa semakin mendekat, bahkan merasuk di dalam tubuh ini..
Sejuk nya
seakan membuat-Ku menggigil…
Kembalilah
wahai Engkau Cahaya-Ku…
Aku akan selalu menunggu kedatangan-Mu..
Entah
sampai kapan aku bisa bertahan menunggu kedatanganmu, hingga tubuh ini perlahan
mulai melemah dan bahkan tak berdaya, menunggu kedatanganmu tepat di hadapanku…
Tidak ada
air mata,
Jika tidak
ada yang membuatnya terjatuh…
Sampai
kapan air mata ini bisa tertahan..
Perhiasan-Ku akan selalu menunggu-Mu…
Intinya...
(Senja di Permataku adalah sebuah permata yang
sangat berharga di kehidupan seseorang, …
Tapi setelah dia menghilang, perhiasaannya
mulai melemah..
Seperti halnya dengan seorang lelaki yang
sangat tidak mau kehilangan seorang cewek yang sangat di sayanginya.)