Bandung-
Dalam rangka memperingati hari lahir ke-7 CSSMoRA (Community of Santri Scholars Of Ministry
of Religious Affairs) UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG mengadakan webinar
tasawuf melalui Via Zoom, Selasa, 10 desember 2020 pukul 19.00 WIB.
Webinar
ini menghadirkan narasumber yang terkenal dalam dunia sufisme yaitu K.H. Buya
Syakur Yasin, MA (pengasuh ponpes cadangpingan, indramayu), Shinta Priwit (pembaca
Gelombang Cinta), Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si (Rektor UIN Sunan Gunung Djati
Bandung), Prof. Dr. M. Rosihon Anwar, M.Ag (Keynote Speaker), Drs. Mukhtar Gozali,
M.Ag (pengelola Pbsb Uin Sunan Gunung Djati Bandung), Dr. Wahyudin Darma Laksana,
M.Ag (Dekan Fakultas Ushuluddin Uin Sunan Gunung Djati Bandung), Dan Acara ini
dipandu oleh mahasiswa yang bernama Nurul Dewiyana (CSSMoRA UIN Sunan Gunung Djati
Bandung angkatan 2017), serta dimoderatori oleh Maulani, M.Ud (Alumni CSSMoRA
UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
Kegiatan
Webinar ini mengangkat tema “Serunai Literasi Sufisme” yang alhamdulillah
banyak dihadiri para partisipan. Acara ini
dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ushuluddin yang dilanjutkan dengan sambutannya. Kemudian
dilanjutkan sambutan dari ketua CSSMoRA
Uin Sunan Gunung Djati Bandung Satria mengatakan bahwa webinar Tasawuf ini
sangat bermanfaat dalam menambah wawasan.
Dalam
pemaparannya, Buya Syakur selaku Narasumber mengatakan:
“Tasawuf
jika dari bahasa Yunani yaitu theoshofi yang artinya kejernihan jiwa. Aliran
tasawuf tidaklah hanya di agama saja, tetapi diajaran lain dan pada peradaban
kuno pun juga sudah ada.” (K.H. Buya
Syakur Yasin, MA)
“Sufi
adalah seseorang yang mencari jalan damai dari setiap kerusuhan yang terjadi. Jangan
malu kalau ada istilah Islam yang bukan dari bahasa arab, seperti theoshofi,
akui saja. Jangan cari alasan lain yang sebenarnya gak terlalu masuk akal.”
lanjut Buya Syakur.
Acara
pun semakin menarik dengan banyaknya partisipan yang ingin bertanya kepada Buya
Syakur terutama dalam bahasan sufisme itu sendiri.
“Salam
ta’dzim Buya… bagaimana resep agar istiqomah dalam tumbuh kembangnya jiwa
muthmainnin dalam konsep Sufisme?” tanya seorang pemuda asal balikpapan
kalimantan timur.
Kemudian
Buya Pun menjawab persoalan tersebut.
“Cara
membangun jiwa muthmainnin yaitu dengan cara menghindar dari
gangguan-gangguannya, adapun gangguan itu terbagi dalam 3 komponen, yaitu: pertama
Setan, kedua setan berbentuk manusia, ketiga nafsu. Ketiga komponen ini
yang selalu mempersulit tujuan kita oleh karena itu ketiga ini harus dihindari”.
Jawab Buya Syakur.
Acara
Ngaji Online ini berakhir pada pukul 23.30 WIB acara ini berlangsung dengan
antusias yang luar biasa dari jama’ah (peserta) pengajian, hal ini dapat dilihat dari
banyaknya yang memasuki ruang zoom meeting dan acara ini pun banyak
mendapat apresiasi dari semua yang hadir pada malam itu.
Dokumentasi: