Bogor, NU Online Pengurus Nasional
Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs (CSS MORA) atau
Komunitas Beasiswa Santri Berprestasi Kementerian Agama untuk kali pertama
mengadakan Pemilihan Umum (Pemilu) menggunakan cara Online.
Pemilu untuk memilih ketua CSS MORA Nasional periode 2015-2017 itu berlangsung mulai Rabu-Jum'at, (7-9/1) dengan fasilitas disediakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) CSS MORA di situs cssmora.org.
CSS MORA adalah wadah komunitas santri yang menerima Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) oleh Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementerian Agama, untuk melanjutkan pendidikan sarjana di berbagai perguruan tinggi negeri.
Menurut ketua KPU CSS MORA Muhammad Anshori, pemilihan umum Online dilatar belakangi jumlah anggota aktif yang sudah mencapai lebih 2000 mahasiswa yang tersebar di perguruan tinggi negeri di Indonesia yang terdapat program PBSB.
Selain karena tingkat perkembangan teknologi yang semakin cepat dan tinggi, ia menilai melakukan pemilihan umum dalam skala nasional lewat Online termasuk efisien dan bisa menekan biaya.
Di era globalisasi seperti sekarang, lanjut Anshori, teknologi adalah milik semua orang. Begitupun dengan santri yang dulu dipandang hanya orang yang hanya memakai sarung saja, kini sudah banyak santri yang berkecimpung di bidang teknologi.
"Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi untuk pemilu (via online) yang kita lakukan sekarang," katanya melalui Siaran Pers kepada NU Online, Selasa (6/1).
Anshori memandang media online saat ini merupakan suatu budaya yang banyak digunakan oleh masyarakat, khususnya santri, yang akan menjadi trend kehidupan masyarakat di masa mendatang. "Jadi sudah sewajarnya santri pun berkecimpung di media online," ujar santri asal Lampung yang kini menikmati beasiswa kuliah di Institut Pertanian Bogor itu.
Alur pemilu online dilakukan dengan mengumpulkan daftar pemilih tetap (DPT) dari anggota aktif CSS MORA yang masih menjalani studi kuliah. Kemudian data tersebut dibuatkan akun, sehingga masing-masing anggota akan mendapatkan username dan password.
Selanjutnya, username dan password tersebut digunakan untuk login pada akun yang telah disediakan pihak KPU CSS MORA untuk memilih salah satu 3 calon ketua CSS MORA Nasional, yakni Ivanullah Wibisono UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Misbahul Huda UIN Walisongo Semarang, Lukmanul Hakim Intitute Teknologi Sepuluh November Surabaya.
Anshori berharap kedepan santri-santri Indonesia dapat mengembangkan teknologi khususnya pada bidang pemilihan umum dalam suatu organisasi. "Sehingga nantinya di negara kita tercinta ini bisa dilakukan pemilihan umum secara online, agar tidak memerlukan banyak surat suara dan cukup memerlukan laptop dan jaringan internet," pungkasnya. (Muhammad Zidni Nafi'/Abdullah Alawi). diambil dari berita NU Online yang diposting pada Rabu, 07/01/2015 08:09. (Rizqy Fajlian)
Komentar