Bandung-Sebelum menjejaki prosesi wisuda ke 67 yang akan dilaksanakan pada hari Minggu (21/5), fakultas Ushuluddin mengadakan acara Pelepasan para Wisudawan dan Wisudawati Fakultas Ushuluddin yang bertempat di aula fakultas, kemarin (19/5) sebagai bentuk apresiasi kepada para mahasiswa yang berhasil merampungkan studinya kurang dari 4 tahun. Acara pelepasan ini dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan 2 dan 3, juga para dosen Fakultas Ushuluddin.
Pada pelepasan wisudawan wisudawati ini, Ai Nurhasanah -salah satu anggota CSSMoRA- diumumkan sebagai wisudawan dengan IPK tertinggi se-jurusan Tasawuf Psikoterapi (3,8) dan mendapat penghargaan yang diserahkan langsung oleh dekan fakultas Ushuluddin, Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag. Hal ini menjadi satu lagi nilai plus yang membanggakan, disamping keberhasilannya menuntaskan studi jenjang S1 ini selama 3,5 tahun. Dalam pengakuannya, Teh Ai –begitulah sapaan akrabnya- sempat tidak menyangka bahwa ia mendapat predikat wisudawan dengan IPK tertinggi. “saya sempat sedih, bahkan sampai menangis, karena ketika pengumuman nilai Munaqasyah, nama saya tidak kunjung disebutkan, ternyata ada salah satu dosen yang belum bisa memberi nilai. Baru setelah 2 hari kemudian nilai saya yang tertahan itu bisa keluar, plus diberitahukan bahwa saya mendapat predikat wisudawan dengan IPK tertinggi di jurusan Tasawuf Psikoterapi. Saya terkejut sekaligus senang dan bersyukur mendengar kabar tersebut, Alhamdulillah. Kita semua pasti bisa, selama kita mau berusaha, semangat, dan terus berdo’a” Tutur Teh Ai.
Keberhasilan Teh Ai dan beberapa kawan lainnya yang bisa melaksanakan wisuda di bulan ini, menjadi satu energi positif besar yang mesti dirasakan dan diteladani oleh seluruh anggota CSSMoRA yang masih berproses menempuh studi, satu atau beberapa tahun ke depan, juga seluruh mahasiswa pada umumnya. Bahwa ketika kita menghargai kewajiban dan bersungguh-sungguh menuntaskannya, tentu kita bisa melaluinya dengan mudah.|Lulu Almarjan (BSO Orasi)
Komentar