Langsung ke konten utama

MUNGKINKAH KITA BERKHALWAT DI ZAMAN MODERN?

                     

Sekarang ini kita hidup di zaman modern yang serba mudah. Mudah melakukan segala sesuatu. Tidak hanya beda desa, lintas negarapun kita bisa saling komunikasi dengan alat-alat canggih yang hadir pada era ini. Diantaranya melalui aplikasi-aplikasi handphone atau smartphone yang terus di upgrade.

Seiring dengan kemajuan zaman, keyakinan atau keberagamaan umat manusia justru mulai luntur. Nilai-nilai spiritual, agama bahkan nilai-nilai kemanusiaan ikut tergerus roda perputaran zaman yang sangat kencang ini.



Disinilah terjadi kekosongon dan kehampaan dalam batin manusia. karena kurangnya asupan nilai-nilai spiritual. Oleh karena itu manusia sekarang ini sebenarnya membutuhkan stimulus atau vitamin-vitamin supaya timbul kesadaran untuk menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat. Tidak jarang seminar motivasi-motivasi dan terapi menjadi sesuatu yang sangat laku.

Kemudian ketika kita berbicara mengenai meditasi atau khalwat, apakah hal ini pantas jika kita terapkan dikehidupan modern seperti sekarang ini? Sehingga banyak yang berpikir, Mungkinkah Kita Berkhalwat di Zaman Modern?
Mari Kita Berpikir Sejenak

Berkhalwat bermanfaat untuk meghindari berhala-berhala atau idola-idola duniawi. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwasanya di zaman modern ini berbagai alat-alat canggih bermunculan sehingga banyak yang menjadi candu juga seakan-akan menuhankan benda-benda tersebut.

Pada hakekatnya Berkhalwat tidak mesti harus di gua atau mengisolasi diri sampai ke pegunungan. Tentu kita juga harus menyesuaikan dengan zaman kita sekarang. Menyendiri atau berkhalwat bisa kita lakukan di dalam kamar. Bahkan bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun jika kita selalu online , terhubung dengan Allah Swt.

Karena perenungan-perenungan yang kita lakukan sewaktu berkhalwat adalah bagaimana kita mengingat kematian, berdialog dengan Allah Swt, menegaskan ke-maha-Esa-an-Nya dan bagian terpenting dari khalwat adalah bagaimana kita mengenal diri kita sendiri sehingga kita bisa mengenal Tuhan, Pencipta kita.


Jadi berkhalwat bukan berarti ‘budaya lama’ yang hanya dilakukan di zaman dahulu. Tapi ini juga penting apalagi di kehidupan seperti sekarang ini. Seperti syair dari Jalaludin Rumi berikut ini yang maksudnya ciptakanlah keheningan ditengah keruwetan, maka kau akan lihat keindahan sejati berkah dari hidup ini,
“Lihat di sebalik pikiran-pikiranmu, maka kau akan hirup sari-bunga momen ini.”

Oleh : Murniyati Djufri, santri CSSMoRA UIN Sunan Gunung Djati Bandung semester 4

Komentar

Unknown mengatakan…
Assalamualaikum.Wr.Wb.
Saya IBUHERLINA ingin berbagi cerita kepada anda semua bahwa saya yg dulunya cuma seorang TKI di MALAYSIA. jadi pembantu rumah tangga yg gajinya tidak mencukupi keluarga dikampun,jadi TKI itu sangat menderita dan disuatu hari saya duduk buka internet dan tidak disengaja saya melihat komentar orang tentang.(KYAI ABDUL ADJIB).dan katanya nomor yg di berikan oleh (KYAI ABDUL ADJIB) bener-bener tembus 100% dan kebetulan juga saya sering pasan nomor:akhirnya saya coba untuk menghubungi. (KYAI ABDUL ADJIB) dan ALHAMDULILLAH beliau mau membantu saya untuk memberikan nomor GHOIB, dan nomor GHOIB yg diberikan (KYAI ABDUL ADJIB).ALHAMDULILLAH itu bener-bener terbukti tembus 100% yaitu:SINGAPORE 8697 dan saya sangat bersyukur kpd ALLAH S.W.T berkat bantuan AKI. kini saya bisa pulang ke INDONESIA untuk berkumpul dengan keluarga dan bisa juga buka usaha sendiri.mungkin saya tidak bisa membalas budi baik.( KYAI ABDUL ADJIB) Saya IBU HERLINA bersama dengan keluarga besar, hanya bisa membalas dengan do'a semoga kebaikan (KYAI ABDUL ADJIB) di bls oleh ALLAH S.W.T Aminnnnnn dan bagi teman" atau pung sahabat" saya yg menjadi TKI/TKW seperti saya,bila ada yg butuh bantuan hubungi saja langsung.Beliau (KYAI ABDUL ADJIB) DI NOMOR HP: {_+6285280167479_} insya ALLAH beliau akan membantu anda dengan tulus.
Ini benar-benar KISAH NYATA dari saya seorang TKI MALAYSIA
SEMOGA BERMAMFA'AT BUAT KALIAN SMUA NYA DAN JANGAN PERNAH RAGU ATAU JANGAN PERNAH TAKUT,UNTUK MENGHUBUNGi KYAI ABDUL ADJIB di nomor HP {_+6285280167479_}dan TIDAK PERNAH MENGOBRAL JANJI MANIS......FAKTA & KENYATAANLAH YANG BICARA...AMIN YRA...

Postingan populer dari blog ini

Yuk, Cari Tahu Perbedaan Psikoterapi Barat dan Psikoterapi Islam

Setelah kita mengetahui pengertian psikoterapi, tentunya dalam pemikiran kita muncul berbagai macam pertanyaan terkait pembahasan tersebut.  Nah, pada kali ini akan membahas mengenai perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam. Apa yang menjadi topik perbedaan antara keduanya? Sudut pandang psikoterapi dari mana yang efektif untuk digunakan? Mari kita cermati sama-sama  Psikoterapi ialah perawatan yang menggunakan alat, teori dan prinsip psikologik terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dan seorang ahli menciptakan hubungan yang profesional dengan pasien. Sedangkan psikoterapi Islam ialah teknik penyembuhan/penyelesaian masalah kejiwaan/mental dengan sentuhan spiritual yang menggunakan metode Islami seperti zikir, penerapan akhlak terpuji dan lainnya berdasar Al-Qur’an dan hadits.  Jika diteliti dari pengertian keduanya, tentu sudah terlihat berbeda bukan? Perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam: 1. Objek Utama Psikoterapi Dalam pandangan psikologi

Hukum Membaca Al-Qur’an Lewat Mushaf Ketika Shalat

Pernah suatu ketika di masa liburan saya di Jakarta, saya shalat berjama’ah di salah satu masjid yang ada di perumahan Jakarta, pada saat itu ada pemandangan asing yang belum pernah saya lihat seumur hidup saya, yaitu sang Imam membaca surah sambil melihat kepada mushaf Al-Qur’an, akhirnya timbul keinginan di hati saya untuk mengetahui apa " hukumnya membaca dari mushaf Al-Qur’an ketika shalat " . Menurut rangkuman yang saya tulis berdasarkan referensi dari kitab Fatawa Syabakah Al-Islamiyah , ada 5 dari sekian banyak fatwa yang saya ambil, berkaitan mengenai masalah tersebut antara lain : 1.      Tidak masalah bagi orang yang ingin mengkhatamkan Al-Qur’an untuk membacanya dalam keadaan shalat dan di selain shalat Pertanyaan:     “Saya mencoba untuk mengkhatamkan Al-Qur’an, pertanyaanya apakah saya boleh untuk membaca Al-Qur’an dari mushaf di dalam keadaan shalat Qiyamul Lail? Pertanyaan kedua apakah boleh saya menghadiahkan pengkhataman Al-Qur’an ini untuk kedua orang tua sa

Kisah Nyata Satu Gereja Masuk Islam

  بسم الله الرحمن الرحيم 22 – Februari - 2006 Suatu hari ada seorang pemuda Arab yang berkuliah di Amerika, dia adalah seorang muslim yang taat, yang Allah beri nikmat berupa pengetahuan akan agama Islam yang mendalam, dia juga juru dakwah Islam di Amerika. Ia memiliki seorang kawan berkeyakinan Nasrani di sana, hubungan mereka sangatlah akrab, dengan harapan semoga Allah memberikannya hidayah agar masuk islam. Suatu hari mereka berjalan-jalan melintasi perkampungan Amerika, di dalam perkampungan itu terdapat gereja, teman Nasrani nya memintanya agar turut masuk ke dalam gereja, awalnya ia menolak, namun karena terus didesak oleh temannya ia pun ikut masuk dan duduk di salah satu bangku dengan hening. Sebagaimana kebiasaan umat Nasrani pada umumnya, ketika pendeta masuk kedalam gereja, mereka serentak berdiri untuk memberi penghormatan, kemudian kembali duduk. Saat sang pendeta berdiri melihat ke arah para hadirin dia agak terbelalak dan berkata : ”Di tengah-tengah kita ada seo