Langsung ke konten utama

Debat Kandidat Ditunda, Ada Kabar Apa?


(Sabtu, 20 Juni 2020) Kabar duka menyelimuti CSSMoRA UIN Sunan Gunung Djati dan seluruh rakyat Indonesia atas meninggalnya Guru kita semua Al mukarram Syaikh Muhammad Nursamad Kamba pada dini hari pukul 01.00 WIB. Salah satu rangkaian MUBES VI CSSMoRA UIN SGD yakni dialog kandidat yang akan dilaksanakan tepat pada hari ini pun ditunda dan digantikan dengan Pembacaan Yaasiin seluruh angota CSSMoRA UIN SGD Bandung. 
Beberapa Rangkaian MUBES VI sudah dilaksanakan, seperti pendaftaran calon ketua baru CSSMoRA UIN SGD, pengumpulan persyaratan administrasi dan penetapan calon, proper test dan penetapan calon hingga agenda pada hari ini yakni dialog kandidat yang pada hari ini tidak bisa di landing kan karena tibanya kabar duka ini.

Panitia pun sudah memutuskan atas penundaan dialog kandidat oleh para calon ketua baru CSSMoRA yaitu saudari Karniawati, Saudara Satria dan saudari Maemunah Indah Sari dan diganti dengan besok pada hari Minggu tanggal 21 Juni Pukul 08.00 WIB. Hal ini di lakukan sebagai wujud penghormatan kepada guru kita semua yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi kita semua selaku mahasiswa mahasiswi jurusan Tasawuf Psikoterapi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. 
Dengan seluruh Ilmu yang beliau miliki, Beliau mendirikan jurusan Tasawuf Psikoterapi pertama kali di Indonesia yang berdiri di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung pada tahun  1998. Semoga seluruh amal perbuatannya diterima di sisi Allah SWT dan Beliau ditempatkan di tempat yang terbaik di sisiNya, Aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk, Cari Tahu Perbedaan Psikoterapi Barat dan Psikoterapi Islam

Setelah kita mengetahui pengertian psikoterapi, tentunya dalam pemikiran kita muncul berbagai macam pertanyaan terkait pembahasan tersebut.  Nah, pada kali ini akan membahas mengenai perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam. Apa yang menjadi topik perbedaan antara keduanya? Sudut pandang psikoterapi dari mana yang efektif untuk digunakan? Mari kita cermati sama-sama  Psikoterapi ialah perawatan yang menggunakan alat, teori dan prinsip psikologik terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dan seorang ahli menciptakan hubungan yang profesional dengan pasien. Sedangkan psikoterapi Islam ialah teknik penyembuhan/penyelesaian masalah kejiwaan/mental dengan sentuhan spiritual yang menggunakan metode Islami seperti zikir, penerapan akhlak terpuji dan lainnya berdasar Al-Qur’an dan hadits.  Jika diteliti dari pengertian keduanya, tentu sudah terlihat berbeda bukan? Perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam: 1. Objek Utama Psikoterapi Dalam pandangan psikologi

Hukum Membaca Al-Qur’an Lewat Mushaf Ketika Shalat

Pernah suatu ketika di masa liburan saya di Jakarta, saya shalat berjama’ah di salah satu masjid yang ada di perumahan Jakarta, pada saat itu ada pemandangan asing yang belum pernah saya lihat seumur hidup saya, yaitu sang Imam membaca surah sambil melihat kepada mushaf Al-Qur’an, akhirnya timbul keinginan di hati saya untuk mengetahui apa " hukumnya membaca dari mushaf Al-Qur’an ketika shalat " . Menurut rangkuman yang saya tulis berdasarkan referensi dari kitab Fatawa Syabakah Al-Islamiyah , ada 5 dari sekian banyak fatwa yang saya ambil, berkaitan mengenai masalah tersebut antara lain : 1.      Tidak masalah bagi orang yang ingin mengkhatamkan Al-Qur’an untuk membacanya dalam keadaan shalat dan di selain shalat Pertanyaan:     “Saya mencoba untuk mengkhatamkan Al-Qur’an, pertanyaanya apakah saya boleh untuk membaca Al-Qur’an dari mushaf di dalam keadaan shalat Qiyamul Lail? Pertanyaan kedua apakah boleh saya menghadiahkan pengkhataman Al-Qur’an ini untuk kedua orang tua sa

Kisah Nyata Satu Gereja Masuk Islam

  بسم الله الرحمن الرحيم 22 – Februari - 2006 Suatu hari ada seorang pemuda Arab yang berkuliah di Amerika, dia adalah seorang muslim yang taat, yang Allah beri nikmat berupa pengetahuan akan agama Islam yang mendalam, dia juga juru dakwah Islam di Amerika. Ia memiliki seorang kawan berkeyakinan Nasrani di sana, hubungan mereka sangatlah akrab, dengan harapan semoga Allah memberikannya hidayah agar masuk islam. Suatu hari mereka berjalan-jalan melintasi perkampungan Amerika, di dalam perkampungan itu terdapat gereja, teman Nasrani nya memintanya agar turut masuk ke dalam gereja, awalnya ia menolak, namun karena terus didesak oleh temannya ia pun ikut masuk dan duduk di salah satu bangku dengan hening. Sebagaimana kebiasaan umat Nasrani pada umumnya, ketika pendeta masuk kedalam gereja, mereka serentak berdiri untuk memberi penghormatan, kemudian kembali duduk. Saat sang pendeta berdiri melihat ke arah para hadirin dia agak terbelalak dan berkata : ”Di tengah-tengah kita ada seo