Langsung ke konten utama

CSSMORA UIN BANDUNG AGENDAKAN PELANTIKAN PENGURUS BSO ORASI, LSO PRINCESS DAN DISKUSI LITERASI

       




       03 Oktober 2020. CSSMoRA UIN SGD Bandung organisasi Community Of Santri Scholars Of Ministry Of Relogious Affairs (CSSMoRA) UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang sudah berdiri sejak 03 November 2013 kembali mengadakan pelantikan pengurus BSO Orasi dan Lembaga Semi Otonom (LSO) Princess, sabtu (03/10). 

Acara yang kami laksanakan via zoom ini dibuka oleh panitia pelantikan dengan sambutan dari ketua panitia dan ketua umum CSSMoRA UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dalam sambutannya ketua panitia Merita Dian Erina menyampaikan, setelah acara pelantikan akan dilaksanakan juga diskusi literasi untuk meningkatkan produktifitas masyarakat CSSMoRA dalam kondisi pandemik. Ia juga menyampaikan permintaan maafnya jika terdapat kekurangan dalam acara ini.

        Kemudian ketua umum Satria dalam sambutannya juga menyampaikan bahwasannya seorang pengurus dalam sebuah organisasi tidak hanya dituntut untuk pandai dalam menejemen kinerja saja melainkan ia juga harus mampu dalam mengolah rasa.

“Dalam kepengurusan, tentu akan mengalami banyak problem, baik itu dari faktor luar maupun dari dalam. Oleh karenanya ia harus mampu dalam hal emosional, harus pandai dalam mengolah rasa menjadi energi tidak hanya mampu dalam mengolah menejmen kinerja saja.” Ungkapnya. 03/10/2020.

Pelantikan pun tidak berlangsung lama, ketua umum membacakan teks ikrar yang diikuti oleh pengurus BSO ORASI dan LSO Princess. Ekspresi wajah dari pengurus baru mulai nampak dalam layar zoom. Berbagai perasaan yang tidak diungkapkan terlihat jelas. Seperti ada yang memendam rasa gembira, bimbang, gugup dan sebagainya.

Setelah itu, acara diskusi juga ikut mengisi keramaian peserta yang hadir di zoom. Dengan menghadirkan pemateri yang luar biasa sekaligus alumni CSSMoRA UIN Sunan Gunung Djati Bandung, M. Naufal Waliyuddin S.Ag yang saat ini menerima beasiswa PMLD Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2018 silam.

Acara Pelantikan dan Diskusi ini diikuti lebih dari 30 Masyarakat CSSMoRA UIN Sunan Gunung Djati Bandung mulai dari angkatan 14 sampai angkatan 19. Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan diakhiri salam hangat seluruh peserta serta panitia diskusi tersebut. 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk, Cari Tahu Perbedaan Psikoterapi Barat dan Psikoterapi Islam

Setelah kita mengetahui pengertian psikoterapi, tentunya dalam pemikiran kita muncul berbagai macam pertanyaan terkait pembahasan tersebut.  Nah, pada kali ini akan membahas mengenai perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam. Apa yang menjadi topik perbedaan antara keduanya? Sudut pandang psikoterapi dari mana yang efektif untuk digunakan? Mari kita cermati sama-sama  Psikoterapi ialah perawatan yang menggunakan alat, teori dan prinsip psikologik terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dan seorang ahli menciptakan hubungan yang profesional dengan pasien. Sedangkan psikoterapi Islam ialah teknik penyembuhan/penyelesaian masalah kejiwaan/mental dengan sentuhan spiritual yang menggunakan metode Islami seperti zikir, penerapan akhlak terpuji dan lainnya berdasar Al-Qur’an dan hadits.  Jika diteliti dari pengertian keduanya, tentu sudah terlihat berbeda bukan? Perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam: 1. Objek Utama Psikoterapi Dalam pandangan psikologi

Hukum Membaca Al-Qur’an Lewat Mushaf Ketika Shalat

Pernah suatu ketika di masa liburan saya di Jakarta, saya shalat berjama’ah di salah satu masjid yang ada di perumahan Jakarta, pada saat itu ada pemandangan asing yang belum pernah saya lihat seumur hidup saya, yaitu sang Imam membaca surah sambil melihat kepada mushaf Al-Qur’an, akhirnya timbul keinginan di hati saya untuk mengetahui apa " hukumnya membaca dari mushaf Al-Qur’an ketika shalat " . Menurut rangkuman yang saya tulis berdasarkan referensi dari kitab Fatawa Syabakah Al-Islamiyah , ada 5 dari sekian banyak fatwa yang saya ambil, berkaitan mengenai masalah tersebut antara lain : 1.      Tidak masalah bagi orang yang ingin mengkhatamkan Al-Qur’an untuk membacanya dalam keadaan shalat dan di selain shalat Pertanyaan:     “Saya mencoba untuk mengkhatamkan Al-Qur’an, pertanyaanya apakah saya boleh untuk membaca Al-Qur’an dari mushaf di dalam keadaan shalat Qiyamul Lail? Pertanyaan kedua apakah boleh saya menghadiahkan pengkhataman Al-Qur’an ini untuk kedua orang tua sa

Kisah Nyata Satu Gereja Masuk Islam

  بسم الله الرحمن الرحيم 22 – Februari - 2006 Suatu hari ada seorang pemuda Arab yang berkuliah di Amerika, dia adalah seorang muslim yang taat, yang Allah beri nikmat berupa pengetahuan akan agama Islam yang mendalam, dia juga juru dakwah Islam di Amerika. Ia memiliki seorang kawan berkeyakinan Nasrani di sana, hubungan mereka sangatlah akrab, dengan harapan semoga Allah memberikannya hidayah agar masuk islam. Suatu hari mereka berjalan-jalan melintasi perkampungan Amerika, di dalam perkampungan itu terdapat gereja, teman Nasrani nya memintanya agar turut masuk ke dalam gereja, awalnya ia menolak, namun karena terus didesak oleh temannya ia pun ikut masuk dan duduk di salah satu bangku dengan hening. Sebagaimana kebiasaan umat Nasrani pada umumnya, ketika pendeta masuk kedalam gereja, mereka serentak berdiri untuk memberi penghormatan, kemudian kembali duduk. Saat sang pendeta berdiri melihat ke arah para hadirin dia agak terbelalak dan berkata : ”Di tengah-tengah kita ada seo