Langsung ke konten utama

Program Kerja RAMoRA "Ramadhan Ceria Bersama CSSMoRA" Sukses Dilaksanakan

Menyambut bulan Ramadhan program kerja CSSMoRA (Community Of Santri Scholars Of Ministry Of Religious Affairs) UIN Sunan Gunung Djati Bandung Kabinet Arunika, yang bertajuk RAMoRA (Ramadhan Ceria Bersama CSSMoRA), telah sukses dilaksanakan dengan penuh antusiasme. Acara ini merupakan pengabdian mengajar yang dilakukan di pengajian Al-Ikhlas Mekarjati, yang dipimpin oleh Bapak Jafar Sidik.

Dalam acara ini, CSSMoRA UIN Sunan Gunung Djati Bandung turut berperan aktif dalam memberikan kontribusi positif kepada pengajian Al-Ikhlas, terutama dalam meningkatkan pemahaman agama Islam. Melalui kegiatan pengabdian mengajar selama seminggu penuh dimulai pada tanggal 24 – 31 April 2024, para anggota CSSMoRA memberikan pembelajaran agama yang interaktif dan bermanfaat bagi peserta pengajian yang berjumlah 89 orang.

Bapak Jafar Sidik, selaku pimpinan pengajian Al-Ikhlas, menyambut baik dan mengapresiasi kehadiran CSSMoRA UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam membantu dalam kegiatan pengajian. "Kami sangat bersyukur atas kerjasama yang baik dengan CSSMoRA dalam menyelenggarakan acara pengabdian mengajar ini. Semoga apa yang telah diberikan dapat bermanfaat bagi peserta pengajian," ujar Bapak Jafar.

Acara "Ramadhan Ceria Bersama CSSMoRA" ini juga menjadi momentum bagi para anggota CSSMoRA untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan peserta pengajian, serta mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa dan masyarakat. Selain itu, acara ini juga diisi dengan berbagai kegiatan yakni pengajaran BTQ (Baca Tulis Quran) , pengajaran fiqih serta berbuka puasa bersama.

Bertepatan dengan Nuzulul Quran pada Kamis 28 Maret 2024 CSSMoRA UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengadakan perlombaan Rangking 1 kategori Al-Quran dan Iqro yang diikuti oleh seluruh peserta pengajian Al-Ikhlas. Tidak lupa, CSSMoRA UIN Sunan Gunung Djati Bandung memberikan apresiasi kepada peserta pengajian yang telah ikut serta dan aktif dalam pembelajaran berupa doorprize menarik serta penghargaan lainnya.

Kegiatan ini bukan hanya sekadar rutinitas belaka, tetapi sebuah misi penuh arti bagi anggota CSSMoRA dan masyarakat sekitar. Melalui pendekatan yang interaktif dan berkesan, para anggota CSSMoRA memberikan pengajaran agama yang mendalam dan aplikatif kepada peserta pengajian dari berbagai kalangan usia. Semua diselenggarakan dengan tujuan untuk membawa nuansa kebaikan dan keceriaan menjelang bulan suci Ramadhan.

Ketua Pelaksana RAMoRA Muhammad Iqbal Arrafi, menyampaikan kesan dan harapannya atas kesuksesan acara ini. "Kami merasa sangat bahagia dapat berkontribusi dalam mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat, serta memberikan manfaat nyata. Semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi kami dan masyarakat untuk terus berbuat baik," ujarnya.

Acara "Ramadhan Ceria Bersama CSSMoRA" telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi peserta pengajian. Keberhasilan acara ini menjadi bukti nyata dari komitmen CSSMoRA UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat melalui berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.


Riwi Yunia Lestari (CSSMoRA UIN Sunan Gunung Djati angkatan 2022)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk, Cari Tahu Perbedaan Psikoterapi Barat dan Psikoterapi Islam

Setelah kita mengetahui pengertian psikoterapi, tentunya dalam pemikiran kita muncul berbagai macam pertanyaan terkait pembahasan tersebut.  Nah, pada kali ini akan membahas mengenai perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam. Apa yang menjadi topik perbedaan antara keduanya? Sudut pandang psikoterapi dari mana yang efektif untuk digunakan? Mari kita cermati sama-sama  Psikoterapi ialah perawatan yang menggunakan alat, teori dan prinsip psikologik terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dan seorang ahli menciptakan hubungan yang profesional dengan pasien. Sedangkan psikoterapi Islam ialah teknik penyembuhan/penyelesaian masalah kejiwaan/mental dengan sentuhan spiritual yang menggunakan metode Islami seperti zikir, penerapan akhlak terpuji dan lainnya berdasar Al-Qur’an dan hadits.  Jika diteliti dari pengertian keduanya, tentu sudah terlihat berbeda bukan? Perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam: 1. Objek Utama Psikoterapi Dalam pandangan psikologi

Hukum Membaca Al-Qur’an Lewat Mushaf Ketika Shalat

Pernah suatu ketika di masa liburan saya di Jakarta, saya shalat berjama’ah di salah satu masjid yang ada di perumahan Jakarta, pada saat itu ada pemandangan asing yang belum pernah saya lihat seumur hidup saya, yaitu sang Imam membaca surah sambil melihat kepada mushaf Al-Qur’an, akhirnya timbul keinginan di hati saya untuk mengetahui apa " hukumnya membaca dari mushaf Al-Qur’an ketika shalat " . Menurut rangkuman yang saya tulis berdasarkan referensi dari kitab Fatawa Syabakah Al-Islamiyah , ada 5 dari sekian banyak fatwa yang saya ambil, berkaitan mengenai masalah tersebut antara lain : 1.      Tidak masalah bagi orang yang ingin mengkhatamkan Al-Qur’an untuk membacanya dalam keadaan shalat dan di selain shalat Pertanyaan:     “Saya mencoba untuk mengkhatamkan Al-Qur’an, pertanyaanya apakah saya boleh untuk membaca Al-Qur’an dari mushaf di dalam keadaan shalat Qiyamul Lail? Pertanyaan kedua apakah boleh saya menghadiahkan pengkhataman Al-Qur’an ini untuk kedua orang tua sa

Kisah Nyata Satu Gereja Masuk Islam

  بسم الله الرحمن الرحيم 22 – Februari - 2006 Suatu hari ada seorang pemuda Arab yang berkuliah di Amerika, dia adalah seorang muslim yang taat, yang Allah beri nikmat berupa pengetahuan akan agama Islam yang mendalam, dia juga juru dakwah Islam di Amerika. Ia memiliki seorang kawan berkeyakinan Nasrani di sana, hubungan mereka sangatlah akrab, dengan harapan semoga Allah memberikannya hidayah agar masuk islam. Suatu hari mereka berjalan-jalan melintasi perkampungan Amerika, di dalam perkampungan itu terdapat gereja, teman Nasrani nya memintanya agar turut masuk ke dalam gereja, awalnya ia menolak, namun karena terus didesak oleh temannya ia pun ikut masuk dan duduk di salah satu bangku dengan hening. Sebagaimana kebiasaan umat Nasrani pada umumnya, ketika pendeta masuk kedalam gereja, mereka serentak berdiri untuk memberi penghormatan, kemudian kembali duduk. Saat sang pendeta berdiri melihat ke arah para hadirin dia agak terbelalak dan berkata : ”Di tengah-tengah kita ada seo