Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Artikel

Yuk, Cari Tahu Perbedaan Psikoterapi Barat dan Psikoterapi Islam

Setelah kita mengetahui pengertian psikoterapi, tentunya dalam pemikiran kita muncul berbagai macam pertanyaan terkait pembahasan tersebut.  Nah, pada kali ini akan membahas mengenai perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam. Apa yang menjadi topik perbedaan antara keduanya? Sudut pandang psikoterapi dari mana yang efektif untuk digunakan? Mari kita cermati sama-sama  Psikoterapi ialah perawatan yang menggunakan alat, teori dan prinsip psikologik terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dan seorang ahli menciptakan hubungan yang profesional dengan pasien. Sedangkan psikoterapi Islam ialah teknik penyembuhan/penyelesaian masalah kejiwaan/mental dengan sentuhan spiritual yang menggunakan metode Islami seperti zikir, penerapan akhlak terpuji dan lainnya berdasar Al-Qur’an dan hadits.  Jika diteliti dari pengertian keduanya, tentu sudah terlihat berbeda bukan? Perbedaan psikoterapi Barat dan psikoterapi Islam: 1. Objek Utama Psikoterapi Dalam pandangan psikologi

MENGENAL PSIKOTERAPI

Pernahkah kalian mendengar sebuah kalimat mengenai terapi psikologis atau yang sering disebut dengan psikoterapi? Apa sih psikoterapi itu? Tambahkan teks Psikoterapi sudah lama digunakan sebagai salah satu cara untuk mengatasi gangguan mental ataupun masalah emosional. Terkadang, orang yang mengalami permasalahan tersebut memilih untuk melakukan terapi psikologis untuk mengatasinya. Menurut Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa dalam sebuah bukunya yang berjudul Konseling dan Psikoterapi, menyebutkan bahwa Psikoterapi lahir ke dunia pada abad pertengahan dan akhir. Secara etimologis, psikoterapi berasal dari kata “psyche” yang artinya jelas “mind” yang sederhananya berarti jiwa, dan “therapy” berasal dari bahasa Yunani yang berarti merawat atau mengasuh. Dengan demikian, psikoterapi dapat diartikan sebagai perawatan terhadap aspek kejiwaan seseorang.  Kemudian, kata psychotherapy jika dilihat dalam Oxford English Dictionary tidak ditemukan. Tetapi, yang ada ialah kata psychotherapeutic yang dia

APA ITU TASAWUF???

Agama Islam telah tersebar di berbagai belahan dunia. Begitupun dengan tasawuf. Saat ini, tasawuf yang sudah kita kenal merupakan hasil dari para sufi yang telah menyebarkan ajarannya. Berawal dari gerakan zuhud, kemudian berkembang menjadi tradisi sufisme dalam Islam. Tetapi, sudahkah kita benar-benar memahami tasawuf? Mari kita simak penjelasannya. Dalam buku Pengantar Ilmu Tasawuf karya Dr. Eep Sopwana Nurdin., M. Ud dijelaskan, bahwa tasawuf pada awalnya sulit didefinisikan, karena esensi dari tasawuf sendiri ialah pengalaman rohaniyah yang hanya dapat dirasakan oleh diri sendiri yang mengalaminya dan hampir tidak mungkin untuk dijelaskan secara gamblang lewat lisan. Karena dengannya, pengalaman rohaniyah dan cara pengungkapan tersebut tentunya mempunyai rasa yang berbeda bagi setiap orang.  Seiring berjalannya waktu, maka muncullah definisi tasawuf yang diinformasikan oleh para sufi. Tasawuf hadir dalam masyarakat dengan ciri yang intuitif dan subjektif. Adapun menurut para ahli,

Alih-Alih Tunduk, Mengabdi Adalah Sebuah Seni Untuk Menjadi Pemimpin

Pengabdi adalah Pemimpin “Inisiatif dari lingkup yang tidak dilirik banyak orang” Buku The 8th Habit (Melampaui Efektivitas, Menggapai Keagungan) yang ditulis oleh Sthepen R. Covey mengisahkan bagaimana memandang dan berperan sebagai pemimpin. Disebutkan bahwa pemimpin bukanlah posisi atau jabatan, tapi adalah pilihan (setiap orang) untuk bertanggung jawab.  Diceritakan oleh Tom Peters, menggambarkan seseorang yang menerapkan semangat bilah kemudi kecil. Seseorang yang memilih hal yang tidak disukai orang banyak, bahkan tidak dilirik sama sekali. Sebagai contoh, memilih sebagai pesuruh (asisten)—diibaratkan pekerjaan remeh, padahal disitulah lahan untuk berinisiatif. Perlu digaris bawahi, kata inisiatif. Ini yang akan menjadi pembeda dari setiap pribadi atau individu.

ENTREPRENEUR DAN EKONOMI DALAM ISLAM

Membicarakan tentang Entrepreneur pasti terjalin erat dengan yang namanya ekonomi, karena keduanya merupakan salah satu hal dari sekian banyak hal lainnya yang saling berhubungan erat. Ekonomi merupakan suatu kebutuhan bagi setiap insan yang hidup di dunia ini, karena dengan adanya  ekonomi salah satunya setiap problema dalam  hidup akan teratasi dan menjadi sejahtera, inilah yang didambakan setiap insan yang masih membutuhkan penghidupan dalam bentuk material. Seseorang yang mencari harta untuk mencukupi kebutuhan dunianya

SISTEM KHILAFAH UNTUK INDONESIA ?

Bangsa indonesia dibangun oleh Founding-father, Kyai, Jajaran pemerintahan atas pondasi yang kuat. Pondasi itu meliputi Prinsip UUD ’45, Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika. Gagasan pada prinsip-prinsip dasar tersebut tak lepas dari persetujuan tokoh-tokoh muslim, seperti K.H. Hasyim Asyari, K.H. Wahid Hasyim dan yang lainnya. Dalam praktiknya, pemerintahan indonesia mengandung prinsip Islam, sehingga masyarakat Muslim bisa hidup dengan menjalankan syariat Islam tanpa hambatan.

MUNGKINKAH KITA BERKHALWAT DI ZAMAN MODERN?

                      Sekarang ini kita hidup di zaman modern yang serba mudah. Mudah melakukan segala sesuatu. Tidak hanya beda desa, lintas negarapun kita bisa saling komunikasi dengan alat-alat canggih yang hadir pada era ini. Diantaranya melalui aplikasi-aplikasi handphone atau smartphone yang terus di upgrade. Seiring dengan kemajuan zaman, keyakinan atau keberagamaan umat manusia justru mulai luntur. Nilai-nilai spiritual, agama bahkan nilai-nilai kemanusiaan ikut tergerus roda perputaran zaman yang sangat kencang ini.

DEMOKRASI "CAP INTELEK" DAN KEDAULATAN RAKYAT

                     Demokrasi artinya  pemerintahan rakyat, yaitu rakyat yang memerintah diri sendiri. Selain demokrasi, dalam sejarah dunia terdapat pemerintahan negeri yang berdasar otokrasi, yaitu kekuasaan seorang, dan oligarki, yaitu kekuasaan yang hanya pada satu golongan kecil. Dalam demokrasi tidak ada revolusi, karena rakyat memerintah diri sendiri. Kepada diri sendiri, rakyat tidak dapat memberontak.

JULUKAN APA YANG COCOK UNTUK NEGERI INI?

Oleh : Kamas Wahyu Ambor “Het Zachtste volk Dar aarde”, bangsa yang paling empuk budinya di atas dunia. Itulah julukan bangsa ini sebelum masa kemerdekaan. Julukan ini bermakna yakni bangsa yang suka menurut dan senang diperintah oleh yang dipertuan. Sebuah julukan yang menyayat hati bangsa Indonesia. Seiring waktu berjalan, bangsa Indonesia mengalami metamorfosis, perubahan yang sangat hebat. Bangsa yang sebelumnya dijuluki bangsa yang senang diperintah berubah menjadi pemberontak yang mempertahankan harga diri. Hal ini dibuktikan dengan perjuangan penuh darah para pahlawan dan masyarakat Indonesia. Dengan keberaniaannya, terjadilah peristiwa Surabaya, peristiwa Semarang dan yang lainnya hampir di seluruh kepulauan di Indonesia.

Cinta Rasulullah Dengan Shalawat

Oleh : Endah Safitri Ani Kebanyakan umat Islam apabila ditanya cinta dan tidaknya pada Rasulullah saw, pasti akan menjawab "cinta". Namun, jika ditanya Apa bukti cintamu pada Rasulullah? Sudahkah mengenal Rasulullah seutuhnya? Kebanyakan dari mereka akan diam membisu. Sebab kata cinta yang diucapkannya hanya bukti identitas dirinya sebagai seorang muslim, tidak dibuktikan dengan perbuatannya. 

Kuliah Yuk!

Oleh : Kamas Wahyu Amboro Setiap orang pasti memiliki impian dan cita-cita dalam hidupnya. Dan setiap orang memiliki motif yang berbeda-beda pula. Begitupun anda, salah satu hal yang bisa anda lakukan untuk menggapai impian anda salah satunya dengan melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi, salah satunya yakni  kuliah. Dewasa ini, sebagian masyarakat khususnya orang tua beranggapan bahwa menguliahkan anaknya hanya membuang-buang uang. Mengingat biaya kuliah memang relatif mahal. Sebagia mereka juga beranggapan bahwa setelah lulus kuliah juga kerjanya seperti ini, itu dan sebagainya. Selain dari orang tua, masih banyak dari kalangan siswa lulusan SMA yang enggan melanjutkan kuliah. Hal ini memiliki alasan yang berfariatif ada yang dari segi ekonomi mampu untuk melanjutkan kuliah tapi malas untuk belajar lagi, ada yang memang dari segi ekonomi tidak cukup untuk membiayai kuliah, dan sebagainya. Kendati demikian, pendidikan sangat penting untuk bisa meraih kesuksesan. Mala

MENELA'AH JIWA NASIONALISME DALAM FORUM DISKUSI (FORDISK)

Oleh: Atssania Zahroh  Jumat (17/03) kemarin, PSDM CSSMoRA UIN Sunan Gunung Djati Bandung telah melaksanakan salah satu program kerjanya, yakni Forum Diskusi (Fordisk). Pada kesempatan itu, tema yang disuguhkan adalah "Antara Nasionalisme atau Fanatisme?" . Diangkatnya tema ini adalah disebabkan oleh banyaknya kasus yang terjadi di negara Indonesia yang membuat miris bagi siapa saja yang mengetahuinya, lebih khusus lagi bagi masyarakat Indonesia yang lebih beruntung atau bernasib baik dibanding mereka -putra-putri bangsa yang belum bisa mengenyam pendidikan layak, apalagi menikmati beasiswa seperti mahasiwa/i Progaram Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) di berbagai PTN di Indonesia-. Lantas apa hubungannya mereka yang tidak mendapat pendidikan layak dengan Nasionalisme?. Nasionalisme merupakan suatu perasaan yang menumbuhkan jiwa cinta tanah air di dalam hati masyarakat Indonesia. Bagaimana menunjukkan rasa cinta terhadap tanah air kita sendiri? Bela negara (sala

KREDIBILITAS MORAL DALAM POLITIK

Oleh: Ibrahim Nur. A Untuk dibedakan dari sekedar golongan kepentingan dan golongan penekan yang tidak ikut terjun langsung dalam pemilu maka (dalam ilmu politik) organisasi sosial politik lazim disebut saja partai politik. Ketiga jenis organisasi non-pemerintah tersebut, (sesuai dengan prinsip kebebasan berserikat sebagai porsi hak politik-konstitusional warga negara), di negara demokratis modern (termasuk di negara korporasi?) keberadaan dan peranannya diakui dan dihormati. Negara sebagai body politic : di negara hukum yang demokratis—negara demokrasi berlandaskan hukum (bukan negara kekuasaan), tidak ada “kemanunggalan” antara kekuatan politik dengan kekuasaan politik. Hanya di negara totaliter-otoliter, kedua unsur tersebut (kekuasaan politik dan kekuasaan politik) tidak dibedakan apalagi dipisahkan. Kalau di negara demokratis (demos Kratia, pemerintahan rakyat) rakyatlah (melalui partai-partai politik) menentukan pemerintah maka di negara ademokratis sebaliknya. Partai p

Tentang Buya Nursamad Kamba

Dr. H. M. Nur Samad Kamba, MA, kelahiran Pinrang, Sulawesi Selatan tanggal 23 September 1958 ini merupakan dosen pengampu Tasawuf pada Jurusan Tasawuf Psikoterapi (TP) Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung sejak 1998-sekarang dan ahli Tasawuf dengan menjadi Ketua Jurusan TP periode 1998-2000. Pria yang akrab di sapa Kamba ini jenjang pendidikan formal yang telah ditempuhnya; S1, S2 dan S3 dari  Universitas al Azhar Cairo dengan mengambil jurusan Aqidah & Filsafat. Selama menjadi tenaga pengajar di Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung sejak tahun 1998, Ustadz pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan TP periode 1998-2000 dan Sekretaris Pusat Pengembangan Studi Luar Negeri IAIN SGD tahun 1998.  Untuk pengalam mengajar, Ustadz pernah mengampu mata kulaih; Tasawuf/Maqamat-Ahwal pada jurusan TTP Fakultas Ushuluddin UIN SGD Banudng tahun 1998, Tasawuf dan Metodologi Terbuka    pada Pascasarjana IAIN Sumatra Utara    tahun 1998-1999, Agama dan Mistisisme    pada Pascasarjana UIN SGD Band

Pro-Kontra Wacana Mendikbud, "Full Day School"

Oleh: Aqidatul Ainni* Sistem pemerintahan Jokowi memang terkesan unik dan sedikit berbeda dibanding dengan era pemerintahan presiden Indonesia sebelumnya. Pasalnya, dalam satu periode akan diadakan evaluasi mengenai kinerja para menteri dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Tidak sampai disitu, para menteri yang kinerjanya dirasa kurang memenuhi target akan di copot dari jabatannya  dan digantikan oleh orang-orang yang dianggap memiliki integritas lebih. Baru-baru ini, sekitar sebelas menteri  telah dicopot dari jabatannya dan diambil alih oleh orang-orang yang telah dipilih oleh presiden. Salah satu diantara menteri yang diganti adalah menteri pendidikan dan kebudayaan, Anis Baswedan oleh Muhajir Effendy. Sebuah wacana yang cukup mengejutkan bagi masyarakat Indonesia mengenai rencana Mendikbud yang belum lama menjabat dalam kementrian ini yakni, “ full day school ” (sekolah seharian). Full day school yang diketahui kebanyakan orang adalah yang diterapkan di Negara-negara seperti

Pesantren, Santri dan Sains Modern

Oleh: Witri Robi'atul Adawiyah* Dunia science modern di zaman sekarang ini tidak bisa kita elakan lagi akan segala keberadaannya yang memberikan dampak positif dan negatif menjadi lumrah dalam kehidupan sehari-hari. Aspek positif yang begitu melimpah dalam segala memenuhhi kebutuhan hidup manusia diantaranya baik dalam bidang ekonomi yang semakin praktis, industri yang semakin bersaing, kecanggihan segala teknologi dalam bidang kesehatan dengan adanya alat-alat yang modern, dan tak kalah pentingnya dalam dunia pendidikan yang kita ketahui bersama bahwa materi ataupun bahan ajar yang akan disampaikan dapat diakses dengan mudah dan cepat, tetapi dalam hal ini masih membutuhkan terhadap pemfilteran. Dan tidak lupa banyak dampak negatif yang kita rasakan dengan keberadaan sciense modern ini, diantaranya dalam bidang industri yang tidak dapat tanggung jawab terhadap pembuangan limbah dimana-mana yang akhirnya lingkungan disekitar tercemar dan mengganggu para warga disekelilingnya

Cita-Cita Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Sebagai pengagum berat Ki Hajar Dewantara atau sering disingkat KHD, blog Membumikan Pendidikan ingin sekali share tentang cita-cita beliau dalam dunia pendidikan di Negeri Khatulistiwa Indonesia. Yang sudah tahu semoga segera mengimplementasikan cita-cita Ki Hajar Dewantara dalam membentuk generasi-generasi bangsa yang unggul dan mampu bersaing dalam percaturan dunia Internasional. Dan yang belum tahu, sahabat-sahabat Membumikan Pendidikan bisa simak uraiannya berikut ini.   Mengawali kiprahnya dibidang jurnalisik dan kemudian meneruskan bakatnya di bidang politik, Ki Hajar Dewantara mulai terkenal sebagai sosok pejuang kemerdekaan melalui dunia pendidikan. Salah satu pemikiran yang disumbangkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yakni dengan Sistem Amongnya. Dimana salah satu tujuan dari Sistem Among ini adalah untuk membangun peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, merdeka lahir batin, budi pekerti luhur, cerdas dan terampil serta